DPR Mulai Jadwalkan Tahapan Pembangunan Gedung Baru
A
A
A
JAKARTA - DPR akan memulai tahapan proyek penataan kawasan parlemen, setelah pada Senin 27 Oktober 2017 mengundang arsitek pemenang sayembara yang dilakukan DPR pada pertengahan 2015 lalu.
Kendati demikian akan ada penyesuaian desain arsitektur dari gambar yang dibuat oleh pemenang sayembara.
"Kalau Senin kemarin itu kita hanya me-refresh masalah gedung yang akan disiapkan untuk penataan parlemen, yang dipanggil adalah pemenang sayembara. Jadi konsultan belum sampai, kita merefresh karena anggaran baru dikasih diberikan 2018 besok. Jadi belum ada gedungnya seperti apa, belum ada," tutur Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal DPR Damayanti di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2017).
Damayanti menjelaskan, rapat sebelumnya untuk mengingatkan kembali DPR atas desain arsitektur yang dibuat oleh pemenang dalam konsep penataan kawasan parlemen.
Dia menjelaskan, konsep yang digunakan adalah konsep pemenang kedua, karena konsep pemenang pertama tidak sesuai dengan harapan DPR lantaran masih ada sejumlah kekurangan.
"Kalau gambar dari pemenang pun ada, itu nanti jadinya enggak kayak begitu, apa ketinggian, kurang lebar, itu dibicarakan lagi di perencanaan. Enggak bisa langsung besok bangun," ucapnya.
Adapun agenda terdekat, menurutnya, Deputi Administrasi Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR tengah menyiapkan jadwal untuk proses-proses selanjutnya.
Misalnya, ketika awal 2018 dimulai apa yang akan dilakukan, apakah melakukan lelang konsultan perencana, kemudian kapan kemungkinan akan mulai membangun, dan apakah akhir tahun sudah bisa dimulai itu tergantung Deputi Perencanaan.
"Kalau gambar-gambar sudah selesai itu baru bisa kita bangun. Kita kayak bangun rumah, gambar dahulu. Gambar saja belum ada," ujarnya.
Karena itu, Damayanti mengaku belum bisa mengungkapkan target penyelesaian pembangunannya karena masih dijadwalkan. Terlebih, pemerintah baru mengakomodir program itu dalam APBN 20018 padahal DPR sudah membuat perencanaan sejak lama, dan perlu juga menunggu hasil kajian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR)
Namun demikian, Damayanti sedikit memberikan bocoran mengenai desain pembangunan gedung DPR. Gedung baru nanti kemungkinan akan dibangun di bagian belakang DPR di area parkir motor terbuka. Namun, halaman depan DPR tetap dari Jalan Gatot Subroto.
"Kalau gedung di belakang aksesnya bisa dari belakang biar lebih gampang tapi kalau tamu negara tetap dari depan," tandasnya.
Kendati demikian akan ada penyesuaian desain arsitektur dari gambar yang dibuat oleh pemenang sayembara.
"Kalau Senin kemarin itu kita hanya me-refresh masalah gedung yang akan disiapkan untuk penataan parlemen, yang dipanggil adalah pemenang sayembara. Jadi konsultan belum sampai, kita merefresh karena anggaran baru dikasih diberikan 2018 besok. Jadi belum ada gedungnya seperti apa, belum ada," tutur Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal DPR Damayanti di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2017).
Damayanti menjelaskan, rapat sebelumnya untuk mengingatkan kembali DPR atas desain arsitektur yang dibuat oleh pemenang dalam konsep penataan kawasan parlemen.
Dia menjelaskan, konsep yang digunakan adalah konsep pemenang kedua, karena konsep pemenang pertama tidak sesuai dengan harapan DPR lantaran masih ada sejumlah kekurangan.
"Kalau gambar dari pemenang pun ada, itu nanti jadinya enggak kayak begitu, apa ketinggian, kurang lebar, itu dibicarakan lagi di perencanaan. Enggak bisa langsung besok bangun," ucapnya.
Adapun agenda terdekat, menurutnya, Deputi Administrasi Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR tengah menyiapkan jadwal untuk proses-proses selanjutnya.
Misalnya, ketika awal 2018 dimulai apa yang akan dilakukan, apakah melakukan lelang konsultan perencana, kemudian kapan kemungkinan akan mulai membangun, dan apakah akhir tahun sudah bisa dimulai itu tergantung Deputi Perencanaan.
"Kalau gambar-gambar sudah selesai itu baru bisa kita bangun. Kita kayak bangun rumah, gambar dahulu. Gambar saja belum ada," ujarnya.
Karena itu, Damayanti mengaku belum bisa mengungkapkan target penyelesaian pembangunannya karena masih dijadwalkan. Terlebih, pemerintah baru mengakomodir program itu dalam APBN 20018 padahal DPR sudah membuat perencanaan sejak lama, dan perlu juga menunggu hasil kajian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR)
Namun demikian, Damayanti sedikit memberikan bocoran mengenai desain pembangunan gedung DPR. Gedung baru nanti kemungkinan akan dibangun di bagian belakang DPR di area parkir motor terbuka. Namun, halaman depan DPR tetap dari Jalan Gatot Subroto.
"Kalau gedung di belakang aksesnya bisa dari belakang biar lebih gampang tapi kalau tamu negara tetap dari depan," tandasnya.
(dam)