Alasan Kapolri Pilih Bandung Jadi Lokasi Pertemuan Pertama MSG

Senin, 23 Oktober 2017 - 16:11 WIB
Alasan Kapolri Pilih Bandung Jadi Lokasi Pertemuan Pertama MSG
Alasan Kapolri Pilih Bandung Jadi Lokasi Pertemuan Pertama MSG
A A A
BANDUNG - Untuk pertama kalinya, Melanesian Spearhead Group (MSG) Regional Security Strategy (RSS) Working Group Meeting digelar di Indonesia. Polri memilih Kota Bandung, tepatnya di Hotel Sheraton, Jalan Ir H Djuanda (Dago), Kota Bandung, Senin (23/10/2017), untuk menggelar pertemuan regional tersebut.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, ada tiga alasan Kota Bandung dipilih sebagai kota untuk menyelenggarakan pertemuan itu. Pertama, memperkenalkan ke negara-negara Pasifik, bahwa Indonesia bukan hanya Jakarta dan Bali, tetapi ada kota lain. Jadi bisa mereka bisa melihat Indonesia.

Kedua, kata Tito, Bandung memiliki udara yang dingin dan sejuk. Dengan udara dingin ini, pikiran para peserta menjadi dingin, sehingga menghasilkan diskusi-diskusi yang jernih dan produktif. Ketiga, Bandung merupakan kota yang sangat monumental. Pada 1955, menjadi tempat dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika (KAA).

"Bandung tempat historis, dimana terjalin hubungan erat antara negara Asia dan Afrika dalam rangka agar kita tidak terlambat menghadapi kecepatan pembangunan negara-negara yang lebih maju. Kami berharap, spirit dari Asia Afrika Conference ini, bisa mempengaruhi dan memotivasi hubungan antara Indonesia dengan kepolisian-kepolisian negara di Melanesia Spearhead Group di Pasifik," jelas Tito.

The 1st Melanesian Spearhead Group (MSG) Regional Security Strategy (RSS) Working Group Meeting, tutur Kapolri, berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa, 23 dan 24 Oktober 2017. Setelah itu, pertemuan ini akan dilanjutkan di Kota Nandi, Fiji, kota kedua terbesar kedua di negara itu.

"Indonesia telah menjadi anggota penuh MSG sejak April 2017. Kami saling belajar dan bertukar informasi dalam rangka menanggulangi berbagai tindak kejahatan lintas negara. Namun dalam pertemuan ini tidak dibahas soal ekstradisi pelaku kejahatan," tandas Tito.

Sementara itu, Director International Relation Of Fiji sekaligus Chairman Of Working Group Regional Security Strategy Melanesian Spearhead Group‎ Mr Ulaiasi Ravula mengatakan, beberapa anggota Kepolisian Fiji telah dikirimkan untuk mengikuti pelatihan di Sekolah Pimpinan (Sespim) Polri di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Dari pelatihan tersebut, para anggota yang mengikuti pendidikan di Sespim, telah menduduki posisi strategis di kepolisian Fiji. "Fiji telah mengirimkan beberapa orang ke Sespim Polri. Mereka memegang posisi posisi kunci di Fiji. Dari Sespim Polri di Lembang, Bandung, mereka memiliki kemampuan manajemen dan leadership yang baik sehingga memegang posisi kunci di sana," kata Mr Ulaiasi Ravula.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6547 seconds (0.1#10.140)