Jazuli: Ulama dan Umat Islam Tulang Punggung NKRI
A
A
A
SERANG - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Jazuli juwaini menegaskan sejarah bangsa Indonesia mencatat peran ulama dan umat Islam sebagai tulang punggung, penyelamat, dan penjaga Ideologi Pancasila.
Ulama dan umat Islam juga dikatakannya sebagai penjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman yang ingin memecah belah bangsa.
"Sampai kapan pun peran itu akan terus dilakukan olah ulama dan umat Islam, terlebih ketika saat ini ada upaya-upaya pembelaan, permakluman, atau simpati terhadap komunisme serta penafian sejarah kelam kekejaman PKI di masa lalu," tutur Jazuli saat menghadiri istigasah dan tablig akbar di Alun Alun Kota Serang, Banten, Minggu 24 September 2017 seperti ditulis dalam siaran pers Fraksi PKS DPR.
Menurut dia, rakyat Indonesia terutama generasi muda harus diingatkan mengenai sejarah bangsa termasuk sejarah kelam kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Tujuannya agar rakyat selalu waspada sehingga sejarah kelam itu tidak terulang kembali. Bersamaan dengan itu tumbuh kecintaan dan semangat nasionalisme untuk mempertahankan dan mengokohkan Pancasila dan NKRI yang kita cintai bersama," tuturnya.
Semangat ini, lanjut Jazuli, juga menunjukkan ulama dan umat Islam cinta Tanah Air, cinta NKRI, dan cinta persatuan.
Dengan demikian, kata dia, setiap anasir yang ingin memecah belah bangsa pasti akan mendapatkan perlawanan umat Islam. Maka dari itu, umat bersama seluruh rakyat Indonesia menyambut baik imbauan dan ajakan Panglima TNI untuk menonton bareng film G30S/PKI.
Jazuli juga mengajak seluruh rakyat dan umat Islam mengokohkan persatuan dan menjaga silaturahmi dengan sesama komponen bangsa.
"Jangan mau diadu domba agar kita tidak lengah dari setiap ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri, baik secara langsung maupun berupa perang proxy," pungkas Jazuli.
Ulama dan umat Islam juga dikatakannya sebagai penjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman yang ingin memecah belah bangsa.
"Sampai kapan pun peran itu akan terus dilakukan olah ulama dan umat Islam, terlebih ketika saat ini ada upaya-upaya pembelaan, permakluman, atau simpati terhadap komunisme serta penafian sejarah kelam kekejaman PKI di masa lalu," tutur Jazuli saat menghadiri istigasah dan tablig akbar di Alun Alun Kota Serang, Banten, Minggu 24 September 2017 seperti ditulis dalam siaran pers Fraksi PKS DPR.
Menurut dia, rakyat Indonesia terutama generasi muda harus diingatkan mengenai sejarah bangsa termasuk sejarah kelam kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Tujuannya agar rakyat selalu waspada sehingga sejarah kelam itu tidak terulang kembali. Bersamaan dengan itu tumbuh kecintaan dan semangat nasionalisme untuk mempertahankan dan mengokohkan Pancasila dan NKRI yang kita cintai bersama," tuturnya.
Semangat ini, lanjut Jazuli, juga menunjukkan ulama dan umat Islam cinta Tanah Air, cinta NKRI, dan cinta persatuan.
Dengan demikian, kata dia, setiap anasir yang ingin memecah belah bangsa pasti akan mendapatkan perlawanan umat Islam. Maka dari itu, umat bersama seluruh rakyat Indonesia menyambut baik imbauan dan ajakan Panglima TNI untuk menonton bareng film G30S/PKI.
Jazuli juga mengajak seluruh rakyat dan umat Islam mengokohkan persatuan dan menjaga silaturahmi dengan sesama komponen bangsa.
"Jangan mau diadu domba agar kita tidak lengah dari setiap ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri, baik secara langsung maupun berupa perang proxy," pungkas Jazuli.
(dam)