Tim Tabung Haji Malaysia Bertemu PPIH Arab Saudi

Sabtu, 23 September 2017 - 10:11 WIB
Tim Tabung Haji Malaysia Bertemu PPIH Arab Saudi
Tim Tabung Haji Malaysia Bertemu PPIH Arab Saudi
A A A
MEKKAH - Kesuksesan Indonesia dalam melayani jamaah haji mendapat perhatian negara lain. Salah satunya adalah Malaysia. Tahun ini mereka kembali bersilaturahmi dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Petugas haji Negeri Jiran yang tergabung dalam Tim Tabung Haji Malaysia mendatangi Kantor Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Selasa (19/9/2017). Pertemuan ini dilakukan rutin dalam beberapa tahun terakhir.

Tim Tabung Haji Malaysia dipimpin langsung Ketua Rombongan (Amirulhaj) Datuk Syed Saleh Syed Abdur Rahman. Ikut dalam rombongan, para pengarah operasional, seperti Kadaker dan Kepala Bidang Layanan.

Mereka diterima Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Sri Ilham Lubis, Staf Teknis 3 Kantor Urusan Haji Ahmad Jauhari, Kadaker Mekkah Nasrullah Jasam serta para Kasi Layanan di Daker Mekkah.

Menurut Nasrullah, pada awal pertemuan Syed Saleh menyampaikan maksud kedatangannya untuk meminta berbagi pengalaman pelayanan jamaah haji yang dilakukan oleh PPIH Arab Saudi. Syed Saleh menilai profil jamaah Malaysia mirip dengan Indonesia, baik dari sisi usia, pendidikan, maupun profesi.

Kuota haji Malaysia tahun ini berjumlah 30.200 dengan masa tinggal di Arab Saudi selama 45–55 hari. "Mereka ingin tahu pengelolaan jamaah haji Indonesia, mulai dari persiapan di Indonesia, manasik, sampai dengan operasional di Arab Saudi," ungkap Nasrullah di Mekkah, Jumat (22/9/2017).

Sesuai tujuan yang disampaikan Tim Tabung Malaysia, lanjut Nasrullah, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis memaparkan data jamaah dan manajemen operasional haji Indonesia. Tahun ini kuota haji Indonesia kembai normal menjadi 211.000. Selain itu, Indonesia juga mendapat tambahan 10.000 orang sehingga total kuotanya menjadi 221.000 jamaah.

Dari sisi pengelolaan jamaah, dijelaskan juga soal pembentuk kloter serta struktur petugas. Satu kloter jamaah haji Indonesia terdiri dari 360-455 jamaah. Setiap kloter didampingi lima petugas, yaitu satu Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), satu Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD), dan tiga Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).

Jamaah haji Malaysia terbagi sekitar 100-an kloter dengan jumlah jamaah 250 orang per kelompok terbang. Tetapi mereka tidak menempatkan petugas pendamping pada masing-masing kloternya.

"Di pesawat tidak ada petugas yang mendampingi. Baru setibanya di bandara, langsung dilayani petugas Tabung Haji. Petugas pembimbing ibadah ditempatkan per maktab. Satu maktab sekitar 2.700 jamaah dengan 2-4 pembimbing," papar Nasrullah.

Selain soal organisasi jamaah, Sri llham juga menjelaskan beragam layanan yang diperoleh jamaah haji Indonesia. Mulai dari akomodasi, transportasi, dan katering.

Akomodasi jamaah haji Malaysia memang berada di ring satu dengan jarak terjauh 900 meter. Ini dimungkinkan mengingat jumlah jamaah mereka hanya 30.000 atau setara 1,5 sektor jamaah Indonesia.

"Indonesia sendiri menempatkan lebih dari 20.000 jamaahnya di Jarwal dengan jarak 900 meter dari Masjidil Haram."

Meski sebagian besar jarak hotel jamaah haji Indonesia di atas 1,5 kilometer, jamaah yang tinggal di sana mendapatkan layanan transportasi Bus Shalawat.

Dalam pertemuan ini diketahui Malaysia juga mempunyai keluhan yang sama dengan Indonesia terkait layanan Muassasah dan Maktab saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Keluhan itu terkait layanan katering, tenda, dan proses keberangkatan jamaah dari hotel menuju Masyair.

Nasrullah menambahkan, Tim Tabung Haji Malaysia juga berbagi pengalaman dengan Indonesia, terutama manasik haji. Menurut Nasrullah, mereka mengadakan 17 kali pertemuan untuk manasik dasar dan dua hari manasik intensif (praktik). Selain itu, ada juga manasik yang khusus untuk menggambarkan suasana Armina, misalnya dengan praktik tinggal di tenda berdesak-desakaan.

"Setelah manasik, mereka mengadakan ujian untuk mengukur pemahaman jamaah terhadap materi yang disampaikan. Jamaah yang dinilai belum lulus akan diberi manasik lagi," tandasnya.

Seusai pertemuan, Tim Tabung Haji sempat meninjau suasana Kantor Layanan Daker Mekkah. Mereka juga melihat dan berdiskusi tentang display informasi yang tersaji di Kantor Daker Mekkah.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6216 seconds (0.1#10.140)