Geledah KSOP Tanjung Emas Semarang, KPK Bawa Sejumlah Dokumen
A
A
A
SEMARANG - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas Semarang digeledah oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penggeledahan dilakukan bagian dari pengembangan kasus suap proyek di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Penggeledahan di kantor KSOP yang berlokasi di jalan Yos Sudarso No 30, Bandarharjo, Semarang Utara ini, berlangsung sekira enam jam, dari pukul 10.00 hingga 16.00 WIB, Rabu (6/9/2017).
Sejumlah ruangan di KSOP yang digeledah tim penyidik KPK dalam keadaan tertutup. Selama penggeledahan berlangsung, sekitar delapan orang penyidik KPK memasuki ruangan server dan dokumen.
Saat keluar dari ruangan KSOP, sejumlah penyidik KPK membawa empat koper dan dua kardus berisi tumpukan dokumen. Saat dicegat wartawan untuk dimintai keterangan, tak satu pun di antara penyidik KPK yang meninggalkan ruangan menjawab secara detail jenis barang yang dimasukkan ke dalam mobil.
"Tadi yang kami ambil berkas-berkas dan nota-nota," ucap seorang penyidik singkat.
Sementara, selama penggeledahan berlangsung, masyarakat yang akan mengurus segala perizinan tampak menunggu di luar ruangan. Begitu juga beberapa petugas keamanan KSOP berjaga di luar ruangan.
Salah seorang pegawai di KSOP Tanjung Emas Semarang mengungkapkan, beberapa ruangan pelayanan di kantornya disterilkan. Sehingga seluruh karyawan maupun agen berada di luar ruangan.
"Semua tidak boleh masuk ruangan dan menunggu di luar ruangan kantor kecuali yang berkepentingan. Agen juga dilarang masuk," ungkapnya.
(Baca juga: Kasus Suap Kemenhub, Tersangka Dirjen Hubla Akui Koleksi Keris)
Pegawai KSOP itu memaparkan, di dalam ruangan hanya terdapat pegawai yang bersangkutan dengan pengerukan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Saat KPK melakukan penggeledahan, terdapat Kepala KSOP Tanjung Emas Semarang Gajah Rooseno yang berada di ruangan kerjanya.
Salah seorang pegawai KSOP lainnya yang enggan disebutkan namanya mengaku melihat sejumlah penyidik KPK datang ke kantor KSOP terkesan mendadak. "Mereka datang mendadak dengan jumlah orang yang cukup banyak. Ada anggota Brimob juga yang ikut," ujarnya.
Penggeledahan di kantor KSOP yang berlokasi di jalan Yos Sudarso No 30, Bandarharjo, Semarang Utara ini, berlangsung sekira enam jam, dari pukul 10.00 hingga 16.00 WIB, Rabu (6/9/2017).
Sejumlah ruangan di KSOP yang digeledah tim penyidik KPK dalam keadaan tertutup. Selama penggeledahan berlangsung, sekitar delapan orang penyidik KPK memasuki ruangan server dan dokumen.
Saat keluar dari ruangan KSOP, sejumlah penyidik KPK membawa empat koper dan dua kardus berisi tumpukan dokumen. Saat dicegat wartawan untuk dimintai keterangan, tak satu pun di antara penyidik KPK yang meninggalkan ruangan menjawab secara detail jenis barang yang dimasukkan ke dalam mobil.
"Tadi yang kami ambil berkas-berkas dan nota-nota," ucap seorang penyidik singkat.
Sementara, selama penggeledahan berlangsung, masyarakat yang akan mengurus segala perizinan tampak menunggu di luar ruangan. Begitu juga beberapa petugas keamanan KSOP berjaga di luar ruangan.
Salah seorang pegawai di KSOP Tanjung Emas Semarang mengungkapkan, beberapa ruangan pelayanan di kantornya disterilkan. Sehingga seluruh karyawan maupun agen berada di luar ruangan.
"Semua tidak boleh masuk ruangan dan menunggu di luar ruangan kantor kecuali yang berkepentingan. Agen juga dilarang masuk," ungkapnya.
(Baca juga: Kasus Suap Kemenhub, Tersangka Dirjen Hubla Akui Koleksi Keris)
Pegawai KSOP itu memaparkan, di dalam ruangan hanya terdapat pegawai yang bersangkutan dengan pengerukan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Saat KPK melakukan penggeledahan, terdapat Kepala KSOP Tanjung Emas Semarang Gajah Rooseno yang berada di ruangan kerjanya.
Salah seorang pegawai KSOP lainnya yang enggan disebutkan namanya mengaku melihat sejumlah penyidik KPK datang ke kantor KSOP terkesan mendadak. "Mereka datang mendadak dengan jumlah orang yang cukup banyak. Ada anggota Brimob juga yang ikut," ujarnya.
(maf)