Menteri Agama Soroti Tenda Jamaah Haji di Mina

Senin, 04 September 2017 - 10:41 WIB
Menteri Agama Soroti...
Menteri Agama Soroti Tenda Jamaah Haji di Mina
A A A
MEKKAH - Poses puncak haji 2017 di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) dinilai berjalan lancar. Kendati demikian pemerintah memberikan catatan khusus mengenai kondisi jamaah saat berada di Mina.

“Alhamdulillah seluruh proses berlangsung sesuai harapan. Di Arafah semua jamaah tertampung di tenda masing-masing. Transportasi juga berlangsung sangat baik,” kaya Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin seusai menggelar Doa Bersama untuk Rohingya di Kantor Daker Makkah, Minggu 3 September 2017 malam waktu Arab Saudi (WAS).

Menag mengaku ada sedikit catatan, utamanya di Mina. Menurut Menag, terjadi kepadatan di tenda Mina saat jamaah menjalani mabit (menginap).

Hal itu, menurut dia, tidak terlepas dari bertambahnya kuota haji Indonesia tahun ini yang cukup signifikan.

“Bertambahnya kuota tidak sebanding penambahan tenda sehingga semakin padat. Ini akan ditindaklanjuti agar tidak terulang,” ucap Menag.

Tetapi secara umum, sambung dia, prosesi haji di Mina berjalan lancar. Sebagian besar jamaah haji Indonesia mengambil Nafar Awal (keluar dari Mina tanggal 12 Zulhijjah), dan mereka kini sudah kembali ke hotel.

“Beberapa masih ada di Mina karena mengambil Nafar Sani (keluar dari Mina tanggal 13 Zulhijjah). Mudah-mudahan besok semua sudah kembali ke hotel,” harapnya.

Sebelumnya, Menag akan mengajukan protes kepada Muasassah Asia Tenggara Kementerian Perhajian Arab Saudi. Protes tersebut terkait kondisi tempat jamaah bermalam atau mabit yang tidak sesuai.

Hal itu terjadi karena kuota jamaah ditambah sementara luas perkemahan tidak disesuaikan. Umumnya jamaah mengeluhkan kapasitas tenda yang dipaksakan. Hal ini disebabkan bertambahnya jumlah jamaah haji Indonesia bertambah signifikan dari 168.000 menjadi 221.000.

Penambahan kuota ternyata menimbulkan ketidaknyamanan jamaah haji saat mabit (menginap) di tenda Mina. Jamaah harus tidur berdesakan, bahkan ada yang tidur dengan bandan dan kaki menekuk agar bisa beristirahat.

Ketidaknyamanan beristirahat membuat jamaah haji merasa tak bisa memulihkan tenaga secara maksimal. Apalagi tenaganya terkuras dalam prosesi di Mina.

Seperti yang dirasakan oleh Odeng, jamaah yang tinggal di Maktab 40. Dalam satu tenda, kata dia, ada tidak kurang dari 350 orang dan antara jamaah laki-perempuan hanya disekap kain seadanya. "Jaraknya lumayan jauh, empat kilometeran. Itu baru perginya," ungkapnya.

Sementara fasilitas air dan lainnya masih dianggap baik dan mencukupi kebutuhan jamaah. Tenda Mina yang memutihkan kawasan mabit (menginap) sebelum melempar jumlah di Jumarat, Mina, Arab Saudi.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1023 seconds (0.1#10.140)