Pendidikan Politik Secara Online

Jum'at, 04 Agustus 2017 - 10:09 WIB
Pendidikan Politik Secara Online
Pendidikan Politik Secara Online
A A A
Mochamad Ridha
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi,
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik


PERKEMBANGAN
teknologi komunikasi dan informasi dewasa ini semakin pesat. Terlebih lagi dengan hadirnya internet. Internet dengan segala kelebihannya membuat akses informasi begitu mudah. Alhasil, pendidikan politik makin kita butuhkan agar perkembangan ini justru tgak berdampak negatif.

Pendidikan politik sangat penting dilakukan di negara demokrasi seperti Indonesia. Penting karena setiap warga negara merupakan partisipan aktif dalam kegiatan politik. Mereka mempunyai hak memilih maupun dipilih warga lain. Jadi, untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik dengan maksimal, masyarakat butuh pengetahuan politik yang komprehensif.

Lantas hadir sebuah pertanyaan, siapa saja pihak yang bertanggung jawab atas hadirnya pendidikan politik di Indonesia?
Mengacu pada Pasal 11 Undang-Undang No 2/2008 tentang Partai Politik (UU Parpol) disebutkan bahwa salah satu fungsi partai politik adalah sarana pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas.

Dalam implementasinya dewasa ini, pendidikan politik sudah saatnya untuk go online. Dari data yang dilansir kominfo.go.id, diperkirakan pada 2017, pengguna internet di Indonesia berjumlah 112 juta jiwa, pengguna sosial media pada 2013 berjumlah sekitar 88 juta jiwa dan dipastikan meningkat pada saat ini.

Pendidikan politik dengan medium internet punya potensi kebermanfaatan yang besar. Partai politik seharusnya memanfaatkan medium ini dengan sebaik-baiknya. Potensi yang besar untuk kebermanfaatan yang lebih besar.

Namun, melihat realita, diakui iklim demokrasi di sosial media saat ini sedang tidak sehat. Hoax bertebaran di mana-mana, ujaran kebencian sangat massif dan informasi mengadu domba begitu mudah ditemukan.

Hal ini diperparah dengan absennya partai politik dalam menghadirkan pendidikan politik di sosial media. Padahal, partai politik seharusnya tidak hanya memanfaatkan media sosial untuk kepentingan kampanye semata, tapi juga hadir dalam pencerdasan pendidikan politik bagi pengguna media sosial. Jika proses ini dilalui dengan baik, penulis yakin demokrasi kita bisa berjalan damai dan kondusif.

Diakui, internet ibarat dua sisi mata uang. Punya dampak positif dan negatif. Jangan sampai kita membiarkan dampak negatif yang dominan. Terlebih lagi, digital native di Indonesia sudah banyak memasuki umur produktif dan menjadi peserta pemilu.

Jangan sampai mereka menjadi apatis terhadap politik ataupun menjadi partisan yang tak paham politik. Maka itu, sudah saatnya partai politik go online dan menghadirkan pendidikan politik yang baik di dunia maya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6775 seconds (0.1#10.140)