Usai Temui Jokowi, Kapolri Tunjukkan Sketsa Wajah Diduga Penyiram Novel
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan perkembangan penanganan kasus dugaan penyerangan disertai penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Tito mengaku sudah menyampaikan perkembangan kasus itu, salah satunya mengenai lima orang yang sempat diamankan. Tito mengatakan, kelima orang tersebut dari keterangan saksi dan bukti-bukti yang diperoleh di lapangan menunjukkan 'negatif' bahwa kelimanya memiliki alibi yang kuat tidak terkait dalam peristiwa tersebut.
Salah satunya orang yang sempat dipercaya Novel Baswedan sebagai pelakunya, yakni Muhammad Lestaluhu, diduga sebagai Satpam di salah satu tempat hiburan di wilayah Jakarta Pusat. Dari hasil penyelidikan, Sketsa dan seluruh ciri-ciri bentuk tubuh Lestahulu oleh saksi yang berada di tempat kejadian perkara dianggap lemah.
"Yang ada adalah kita menemukan saksi yang cukup penting, tapi yang bersangkutan tidak ingin disebutkan namanya untuk keamanan yang bersangkutan. Itu dia (saksi) melihat kira-kira lima menit sebelum peristiwa," kata Tito saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Tito menyebutkan, saksi yang tak mau disebutkan identitasnya ini mengaku melihat orang yang cukup mencurigakan tengah berdiri. Orang tersebut diduga pengendara motor yang melakukan penyerangan.
Tito mengatakan, terkait orang yang diduga kuat pelaku penyerangan Novel telah dilakukan sketsa berulang-ulang, mulai dari sketsa tangan hingga menggunakan teknologi mutakhir. Bahkan, pihaknya bekerjasama dengan AFP atau kepolisian Australia untuk melakukan uji sketsa diduga pelaku penyerangan ini.
"Kemudian kita rekonstruksikan menggunakan sistem komputer sehingga terakhir kita dapatkan yang (sketsa) ini. Ini mungkin belum dipublish ya, karena ini baru kira-kira dua hari yang lalu ini," ungkapnya.
Tito menegaskan, jika ada sketsa lain yang bukan berasal dari hasil penyelidikan Polri, maka hal tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Apalagi, gambar atau sketsa didapat dari sumber yang tidak resmi.
"Karena lima menit sebelum kejadian. Ini ada di dekat masjid, dia mencurigakan. Yang kita duga dia adalah pengendara sepeda motor," pungkasnya.
Tito mengaku sudah menyampaikan perkembangan kasus itu, salah satunya mengenai lima orang yang sempat diamankan. Tito mengatakan, kelima orang tersebut dari keterangan saksi dan bukti-bukti yang diperoleh di lapangan menunjukkan 'negatif' bahwa kelimanya memiliki alibi yang kuat tidak terkait dalam peristiwa tersebut.
Salah satunya orang yang sempat dipercaya Novel Baswedan sebagai pelakunya, yakni Muhammad Lestaluhu, diduga sebagai Satpam di salah satu tempat hiburan di wilayah Jakarta Pusat. Dari hasil penyelidikan, Sketsa dan seluruh ciri-ciri bentuk tubuh Lestahulu oleh saksi yang berada di tempat kejadian perkara dianggap lemah.
"Yang ada adalah kita menemukan saksi yang cukup penting, tapi yang bersangkutan tidak ingin disebutkan namanya untuk keamanan yang bersangkutan. Itu dia (saksi) melihat kira-kira lima menit sebelum peristiwa," kata Tito saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Tito menyebutkan, saksi yang tak mau disebutkan identitasnya ini mengaku melihat orang yang cukup mencurigakan tengah berdiri. Orang tersebut diduga pengendara motor yang melakukan penyerangan.
Tito mengatakan, terkait orang yang diduga kuat pelaku penyerangan Novel telah dilakukan sketsa berulang-ulang, mulai dari sketsa tangan hingga menggunakan teknologi mutakhir. Bahkan, pihaknya bekerjasama dengan AFP atau kepolisian Australia untuk melakukan uji sketsa diduga pelaku penyerangan ini.
"Kemudian kita rekonstruksikan menggunakan sistem komputer sehingga terakhir kita dapatkan yang (sketsa) ini. Ini mungkin belum dipublish ya, karena ini baru kira-kira dua hari yang lalu ini," ungkapnya.
Tito menegaskan, jika ada sketsa lain yang bukan berasal dari hasil penyelidikan Polri, maka hal tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Apalagi, gambar atau sketsa didapat dari sumber yang tidak resmi.
"Karena lima menit sebelum kejadian. Ini ada di dekat masjid, dia mencurigakan. Yang kita duga dia adalah pengendara sepeda motor," pungkasnya.
(pur)