Inilah Tata Cara Memasuki Tempat Tersuci Kedua, Masjid Nabawi di Madinah
A
A
A
MADINAH - Masjid Nabawi menjadi tempat suci kedua yang diburu para jamaah umrah dan haji. Sebab, banyak jamaah yang mengejar pahala yang sangat besar bila salat di Masjid Nabawi, yakni lebih baik daripada salat di 1.000 masjid lainnya kecuali Masjidil Haram.
Seperti halnya memasuki Masjidil Haram, ada banyak hal yang harus diperhatikan jamaah haji agar tidak tersasar. Bahkan bisa jadi ditegur askar atau tentara setempat.
Pertama, ada 22 pintu dan satu pintu utama di Masjid Nabawi sehingga jamaah harus pandai-pandai mengingat pintu mana yang akan dimasuki. Tujuannya, supaya jamaah tidak tersesat saat akan pulang.
Kedua, simpannya sandal dalam plastik. Lain dengan di Masjidil Haram, di Masjid Nabawi banyak disediakan tempat menyimpan sandal, baik di pintu masuk maupun di dalam masjid sekalipun.
"Banyak tempat meletakan sandal. Begitu juga tempat berwudu, tersedia di banyak lokasi," ungkap Abdul Mujib, tenaga musim (temus) asal Pati, Jateng, Kamis (27/7/2017), saat ditemui wartawan di kompleks Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Ketiga, jamaah yang memasuki masjid dilarang membawa tas besar. Tas yang bisa dibawa adalah tas kecil seperti tas pinggang dan selempang. Jika jamaah mengenakan tas besar, maka askar akan menegur dan melarang masuk kecuali mau melepas tas tersebut.
Pengelola masjid juga menyediakan air zamzam di banyak titik di dalam masjid maupun di luar Masjid Nabawi. "Terutama di sepanjang Pintu Utama atau Kita juga bisa mengisi ulang botol untuk dibawa ke hotel," imbuhnya.
"Tempat salat jamaah perempuan di masjid yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW berada di kanan pintu utama," pungkasnya.
Selesai beribadah kita bisa berziarah ke makam Rosulullah SAW dan keluarga, para sahabat, dan para mujahid. Makam Rosulullah dan dua sahabatnya yaitu Abu Bakar dan Umar bin Khattab ada di di dalam kompleks masjid. Sementara makam keluarga Rosullulah dan puluhan ribu sahabatnya ada di Baqi yang berada di timur masjid.
Ada pula Raudhoh yang merupakan salah satu tempat diijabahnya doa seorang hamba oleh Alloh SWT. Ini adalah area mimbar Rosulullah saat berkhutbah.
Seperti halnya memasuki Masjidil Haram, ada banyak hal yang harus diperhatikan jamaah haji agar tidak tersasar. Bahkan bisa jadi ditegur askar atau tentara setempat.
Pertama, ada 22 pintu dan satu pintu utama di Masjid Nabawi sehingga jamaah harus pandai-pandai mengingat pintu mana yang akan dimasuki. Tujuannya, supaya jamaah tidak tersesat saat akan pulang.
Kedua, simpannya sandal dalam plastik. Lain dengan di Masjidil Haram, di Masjid Nabawi banyak disediakan tempat menyimpan sandal, baik di pintu masuk maupun di dalam masjid sekalipun.
"Banyak tempat meletakan sandal. Begitu juga tempat berwudu, tersedia di banyak lokasi," ungkap Abdul Mujib, tenaga musim (temus) asal Pati, Jateng, Kamis (27/7/2017), saat ditemui wartawan di kompleks Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Ketiga, jamaah yang memasuki masjid dilarang membawa tas besar. Tas yang bisa dibawa adalah tas kecil seperti tas pinggang dan selempang. Jika jamaah mengenakan tas besar, maka askar akan menegur dan melarang masuk kecuali mau melepas tas tersebut.
Pengelola masjid juga menyediakan air zamzam di banyak titik di dalam masjid maupun di luar Masjid Nabawi. "Terutama di sepanjang Pintu Utama atau Kita juga bisa mengisi ulang botol untuk dibawa ke hotel," imbuhnya.
"Tempat salat jamaah perempuan di masjid yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW berada di kanan pintu utama," pungkasnya.
Selesai beribadah kita bisa berziarah ke makam Rosulullah SAW dan keluarga, para sahabat, dan para mujahid. Makam Rosulullah dan dua sahabatnya yaitu Abu Bakar dan Umar bin Khattab ada di di dalam kompleks masjid. Sementara makam keluarga Rosullulah dan puluhan ribu sahabatnya ada di Baqi yang berada di timur masjid.
Ada pula Raudhoh yang merupakan salah satu tempat diijabahnya doa seorang hamba oleh Alloh SWT. Ini adalah area mimbar Rosulullah saat berkhutbah.
(pur)