Tips Supaya Jamaah Nyaman Beribadah di Masjidil Haram

Kamis, 27 Juli 2017 - 17:01 WIB
Tips Supaya Jamaah Nyaman Beribadah di Masjidil Haram
Tips Supaya Jamaah Nyaman Beribadah di Masjidil Haram
A A A
MEKKAH - Salat di Masjidil Haram adalah keinginan bagi semua umat Islam, khususnya mereka yang berkesempatan berumrah dan berhaji. Namun seringkali bagi mereka yang pertama kali ke Kakbah mengalami hal yang tak diinginkan seperti tersesat, sandal hilang, bahkan tindak kriminal.

Berdasarkan pantauan SINDOnews, agar jamaah tidak tersesat, maka ada baiknya sebelum tawaf atau salat melakukan survei terlebih dulu. Ada empat pintu yang menjadi akses masuk dan keluar ke Kakbah.

Nah, ketika masuk perhatikan nama dari pintu tersebut karena ini menjadi kunci jalan keluar dari Masjidil Haram. Di dalam masjid suci tersebut, jadikan Menara (Tower) Zamzam sebagai panduan dari lokasi pintu yang digunakan sebagai akses masuk dan keluar.

Di dalam Masjidil Haram pun jamaah disarankan melakukan survei di mana letak toilet dan tempat berwudu. Sehingga jika jamaah batal wudunya bisa segera bersuci kembali dengan cepat.

Sebelum menuju Baitullah, siapkan kantong plastik penyimpanan sandal. Lalu letakan di tempat yang dianggap aman. Tanpa kantong plastik, berdasarkan pengalaman SINDONEWS, sandal bisa hilang. Kalau sandal hilang bakal berakibat buruk bagi jamaah lantaran suhu di Arab Saudi sangat terik, antara 38-52 derajat celcius. Berjalan tanpa alas kaki di tengah suhu seperti itu bisa membuat kaki jamaah melepuh.

Supaya jamaah tidak memikirkan sandal, sebaiknya mengenakan tas selempang kecil untuk membawa sandal ke manapun pergi. Tas itu juga bisa memuat botol isi ulang air zamzam yang tersedia di dalam Masjidil Haram, baik di dekat Kakbah, lingkungan dalam masjid maupun tempat melakukan sai.

Bagi yang tidak suka dingin dapat mengonsumsinya di dispenser yang sudah disediakan. Mengingat air zamzam langsung dari keran, dingin seperti es.

Jamaah pun dituntut lebih waspada saat selesai menjalani prosesi umrah. Karena ada oknum-oknum tak bertanggung jawab yang menawarkan tahalul. Tapi mereka mematok harga tak wajar, yakni 100 real (1 real=Rp3.700). Bahkan ada yang memaksa dengan mencengkeram tangan kita. Tapi mereka tak tampak ketika banyak askar (tentara Arab Saudi) yang berjaga.

Supaya bisa terhindar dari kejadian tak mengenakkan tersebut, jamaah diminta berkelompok saat melalukan sai. Terkait transportasi, jamaah tidak perlu khawatir karena Kementerian Agama telah menyediakan Bus Shalawat yang bakal melayani jamaah selama 24 jam dari pondokan ke Masjidil Haram.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6959 seconds (0.1#10.140)