Terkait PT 0%, Fahri Hamzah Dorong agar Muncul Banyak Capres
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendorong khalayak luas berpartisipasi mencalonkan diri dalam Pemilu 2019. Pasalnya, lebih banyak calon presiden (capres) maka akan baik untuk masyarakat.
Hal itu dikatakan Fahri menanggapi pertanyaan seputar ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT). Saat ini, jumlah parpol pendukung presidential threshold 0% lebih banyak ketimbang yang setuju.
Bila itu disetujui, maka akan berdampak pada terbukanya akses bagi warga negara untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada pesta demokrasi lima tahunan, tanpa harus tersekat oleh ambang batas pencapresan.
"Ya, sebenarnya kita mendorong supaya calon presiden lebih banyak, lebih terbuka prosesnya," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/6/2017).
Fahri bahkan ingin mengusulkan bila calon presiden berjumlah banyak, maka sebaiknya diadakan debat kandidat di kampus-kampus ternama di Tanah Air. "Jadi dia (capres) diadu dengan kampus (akademisi). Ditanya oleh guru-guru besar dan dipancing omongannya apa yang ia pikirkan," ujarnya.
Menurut dia, dengan sistem tersebut maka akan diketahui sosok dan karakteristik seorang calon pemimpin oleh warganya.
"Kepemimpinan mengandung dua unsur, orangnya kuat dan orangnya baik. Kuat dan baik ini syarat bagi kepemimpinan. Jadi ini diolah dikampus. Dengan demikian saya membayangkan kita mempunyai capres yang lebih baik," tutup Fahri.
Hal itu dikatakan Fahri menanggapi pertanyaan seputar ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT). Saat ini, jumlah parpol pendukung presidential threshold 0% lebih banyak ketimbang yang setuju.
Bila itu disetujui, maka akan berdampak pada terbukanya akses bagi warga negara untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada pesta demokrasi lima tahunan, tanpa harus tersekat oleh ambang batas pencapresan.
"Ya, sebenarnya kita mendorong supaya calon presiden lebih banyak, lebih terbuka prosesnya," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/6/2017).
Fahri bahkan ingin mengusulkan bila calon presiden berjumlah banyak, maka sebaiknya diadakan debat kandidat di kampus-kampus ternama di Tanah Air. "Jadi dia (capres) diadu dengan kampus (akademisi). Ditanya oleh guru-guru besar dan dipancing omongannya apa yang ia pikirkan," ujarnya.
Menurut dia, dengan sistem tersebut maka akan diketahui sosok dan karakteristik seorang calon pemimpin oleh warganya.
"Kepemimpinan mengandung dua unsur, orangnya kuat dan orangnya baik. Kuat dan baik ini syarat bagi kepemimpinan. Jadi ini diolah dikampus. Dengan demikian saya membayangkan kita mempunyai capres yang lebih baik," tutup Fahri.
(maf)