Pilgub DKI Jadi Awal Pertarungan Parpol di Pilpres 2019
A
A
A
JAKARTA - Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tahun 2017 dinilai menjadi catatan bagi partai politik untuk menghadapi perebutan kursi Presiden dan Wakil Presiden pada tahun 2019 mendatang.
Kendati demikian, sebelum sampai ke Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019, parpol harus terlebih dahulu menghadapi Pilkada serentak tahun 2018 yang digelar di 171 daerah.
“Ini semacam prolog. Kita tidak bisa sampai loncat ke kesimpulan karena ada batang tubuh yang harus kita lihat,” ujar Direktur PolMark Indonesia, Eep Saefullah Fatah saat menjadi narasumber diskusi Polemik SINDO Trijaya yang mengangkat tema Setelah Pilkada Usai di Warung Daun, Cikini, Jakarta Sabtu (22/4/2017).
Menurut Eep, sejak dini parpol sudah harus mampu menakar kekuatan dan kekurangannya. Dari hasil Pilkada 2018, kata dia, nantinya parpol akan dapat memetakan preferensi pemilih di berbagai tempat.
"Ini peringatan penting bagi siapapun bahwa preferensi masyarakat Jakarta terhadap keinginan partai boleh jadi itu adalah replika atau miniatur gejala serupa yang bisa terjadi di mana-mana,” tutur Eep.
Sementara itu, politikus PDIP Masinton Pasaribu menegaskan partainya senantiasa mengevaluasi hasil pilkada untuk menyongsong pelaksanaan pemilihan selanjutnya.
“Menang, kalah, ada evaluasi, kritik, otokritik. Dengan begitu partai mampu menjaga derap laju organisasi untuk terus berkembang,” kata Masinton.
Menurut Masinton, target PDIP pada Pilkada 2018 maupun Pemilu 2019 adalah bisa memenangkan banyak pemilihan yang diikuti.
“Target secara umum ya pasti ingin menang. Tapi target itu kan nanti berkaitan dengan strategi dan taktik yang diformulasikan oleh partai,” ucap Masinton.
Kendati demikian, sebelum sampai ke Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019, parpol harus terlebih dahulu menghadapi Pilkada serentak tahun 2018 yang digelar di 171 daerah.
“Ini semacam prolog. Kita tidak bisa sampai loncat ke kesimpulan karena ada batang tubuh yang harus kita lihat,” ujar Direktur PolMark Indonesia, Eep Saefullah Fatah saat menjadi narasumber diskusi Polemik SINDO Trijaya yang mengangkat tema Setelah Pilkada Usai di Warung Daun, Cikini, Jakarta Sabtu (22/4/2017).
Menurut Eep, sejak dini parpol sudah harus mampu menakar kekuatan dan kekurangannya. Dari hasil Pilkada 2018, kata dia, nantinya parpol akan dapat memetakan preferensi pemilih di berbagai tempat.
"Ini peringatan penting bagi siapapun bahwa preferensi masyarakat Jakarta terhadap keinginan partai boleh jadi itu adalah replika atau miniatur gejala serupa yang bisa terjadi di mana-mana,” tutur Eep.
Sementara itu, politikus PDIP Masinton Pasaribu menegaskan partainya senantiasa mengevaluasi hasil pilkada untuk menyongsong pelaksanaan pemilihan selanjutnya.
“Menang, kalah, ada evaluasi, kritik, otokritik. Dengan begitu partai mampu menjaga derap laju organisasi untuk terus berkembang,” kata Masinton.
Menurut Masinton, target PDIP pada Pilkada 2018 maupun Pemilu 2019 adalah bisa memenangkan banyak pemilihan yang diikuti.
“Target secara umum ya pasti ingin menang. Tapi target itu kan nanti berkaitan dengan strategi dan taktik yang diformulasikan oleh partai,” ucap Masinton.
(dam)