BNPT dan Kepolisian Arab Saudi Tingkatkan Kerja Sama Bidang Keamanan
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kepolisian Arab Saudi menyepakati peningkatan kerja sama dalam bidang keamanan dan penanggulangan terorisme. Kesepakatan ini ditandai dengan pertemuan antara Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius dengan Kepala Kepolisian Arab Saudi, Letjen Othman Naseer bin Al Mehrij di Hotel Mulia, Jakarta beberapa waktu lalu.
Melalui siaran pers yang diterima SINDOnews, Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Arab Saudi atas dukungannya selama kunjungan BNPT ke Arab Saudi beberapa waktu lalu. Menurutnya Pemerintah Arab Saudi telah memberikan kesempatan berharga kepada para keluarga syuhada dari anggota Detasemen Khusus (Densus) 88/Anti Teror Polri yang menjadi korban dalam operasi pemberantasan tindak pidana terorisme untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini.
"Setiap tahun akan ada lima orang akan berangkat (ibadah haji)," ujar Suhardi, Jumat (22/4/2017)
Dia juga sangat mengapresiasi metode yang digunakan Arab Saudi dalam penanggulangan radikalisme dan terorisme. Bahkan, kata dia metode tersebut menjadi contoh bagi Indonesia dalam menanggulangi radikalisme dan terorisme. (Baca: Raja Salman Bertemu 36 Tokoh Agama dan Ulama, Ini Daftarnya)
"Namun demikian penanggulangan terorisme di Indonesia harus tetap sesuai dengan standar hukum, Hak Asasi Manusia (HAM) dan nilai-nilai kemanusiaan termasuk nilai-nilai agama," ucapnya.
Melalui siaran pers yang diterima SINDOnews, Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Arab Saudi atas dukungannya selama kunjungan BNPT ke Arab Saudi beberapa waktu lalu. Menurutnya Pemerintah Arab Saudi telah memberikan kesempatan berharga kepada para keluarga syuhada dari anggota Detasemen Khusus (Densus) 88/Anti Teror Polri yang menjadi korban dalam operasi pemberantasan tindak pidana terorisme untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini.
"Setiap tahun akan ada lima orang akan berangkat (ibadah haji)," ujar Suhardi, Jumat (22/4/2017)
Dia juga sangat mengapresiasi metode yang digunakan Arab Saudi dalam penanggulangan radikalisme dan terorisme. Bahkan, kata dia metode tersebut menjadi contoh bagi Indonesia dalam menanggulangi radikalisme dan terorisme. (Baca: Raja Salman Bertemu 36 Tokoh Agama dan Ulama, Ini Daftarnya)
"Namun demikian penanggulangan terorisme di Indonesia harus tetap sesuai dengan standar hukum, Hak Asasi Manusia (HAM) dan nilai-nilai kemanusiaan termasuk nilai-nilai agama," ucapnya.
(kur)