Gubernur Baru DKI
A
A
A
MINGGU ini DKI Jakarta akan memiliki gubernur baru. Apakah nanti yang terpilih pasangan nomor dua yaitu Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat atau pasangan nomor tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, salah satu di antaranya akan menjadi gubernur baru yang terpilih melalui putaran kedua pilkada DKI Jakarta.
Pelaksanaan pemilihan suara akan dilangsungkan pada Rabu (19/4) atau lusa di lima wilayah Ibu Kota. KPUD DKI membutuhkan waktu sekitar dua pekan untuk menyelesaikan rekapitulasi suara.
Menurut jadwal, keputusan resmi dari KPUD baru akan diumumkan pada 5-6 Mei untuk menentukan siapa pemenang yang berhasil merebut hati rakyat Jakarta. Meski demikian, pemenang Pilgub DKI dapat dengan mudah diprediksi melalui siaran langsung berbagai media yang menampilkan hasil hitungan cepat (quick count) berbagai lembaga survei pada hari pelaksanaan pilkada dilangsungkan.
Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok meski telah menjabat gubernur saat ini, dirinya baru pertama menjadi kandidat calon gubernur. Kedudukan sebelumnya yang menjadi petahana tidak lain karena menggantikan Jokowi yang terpilih menjadi presiden RI.
Sementara itu, Anies Baswedan yang head to head langsung dengan Ahok merupakan profesional baru yang turun ke kancah politik dan mendapatkan kepercayaan penuh dari Partai Gerindra dan PKS. Keduanya sama-sama menjadi pendatang baru sebagai calon gubernur DKI yang akan menjabat dalam lima tahun ke depan.
Seminggu sebelum debat terakhir kedua kandidat hingga pascadebat, jajak pendapat kembali dilakukan berbagai lembaga survei. Dari hasil survei yang dipublikasikan secara resmi hingga survei internal tim sukses masing-masing pasangan calon kandidat yang tidak dipublikasikan, selisih suara dalam putaran kedua rata-rata sekitar 1–9%. Itu berarti siapa pun yang menang tidak memiliki perbandingan suara yang cukup signifikan.
Pemilihan gubernur DKI Jakarta memang cukup panas pascakasus Ahok. Hal ini dipicu oleh pernyataan Ahok terkait Al-Maidah: 51 yang membawanya hingga pengadilan.
Selama hampir tujuh bulan terakhir atau sejak awal Oktober tahun lalu, massa di Ibu Kota terpecah belah karena memiliki perbedaan pemahaman terhadap kasus Ahok. Kasus ini juga memicu kontroversi secara meluas serta berdampak pada kondisi politik dan ekonomi. Para investor tentu akan menunggu suasana di Ibu Kota kembali kondusif, terutama pascapilkada.
Dalam pilkada putaran kedua kali ini, beberapa kelompok organisasi masyarakat tak bisa dimungkiri ikut aktif mendukung pasangan calon. Namun, semua berharap agar pilkada berlangsung secara aman dan damai, termasuk kesiapan masyarakat menerima hasil akhir penghitungan suara.
Hitungan waktu 2x24 jam ke depan menjadi hitungan detik yang sangat berarti bagi masing-masing calon, termasuk para pimpinan partai pendukung. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, misalnya, menginstruksikan kepada seluruh jajaran pengurus partai dari luar daerah untuk memenangkan Ahok-Djarot.
Perintah Megawati dikuatkan melalui surat internal partai tentang instruksi dan penugasan pemenangan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang ditandatangani Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang DH dan Sekjen Hasto Kristiyanto.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiato yang paling berperan dalam pencalonan Anies-Sandi meminta agar semua pihak bisa mengawasi seluruh tempat pemilihan suara (TPS) dan mengawasi pelaksanaan pilkada 19 April. Bahkan, Prabowo meminta agar buruh dari berbagai elemen yang tergabung dalam koalisi Serikat Buruh pendukung Anies-Sandi untuk ikut mengawasi berlangsungnya pilkada yang jujur.
Selisih suara yang diprediksi sangat tipis harus dijadikan pegangan bagi siapa pun calon pemenang bahwa pendukungnya hanya separuh penduduk Ibu Kota, sedangkan separuhnya lagi adalah orang-orang yang belum memberikan kepercayaan kepadanya. Untuk itu, calon yang menang harus merangkul semua kalangan dan golongan, terutama mereka yang berseberangan sejak awal pilkada dilangsungkan.
Dalam bahasa Latin terdapat ungkapan yang sangat populer, yaitu vox populi vox dei, suara rakyat adalah suara Tuhan. Itu berarti lahirnya pemimpin juga atas kehendak atau takdir Tuhan. Apakah Ahok-Djarot ataupun Anies-Sandi yang nantinya menjadi pemenang, tentunya semua rahasia itu sudah ada di tangan Tuhan. Apakah Anda percaya takdir Tuhan?
Pelaksanaan pemilihan suara akan dilangsungkan pada Rabu (19/4) atau lusa di lima wilayah Ibu Kota. KPUD DKI membutuhkan waktu sekitar dua pekan untuk menyelesaikan rekapitulasi suara.
Menurut jadwal, keputusan resmi dari KPUD baru akan diumumkan pada 5-6 Mei untuk menentukan siapa pemenang yang berhasil merebut hati rakyat Jakarta. Meski demikian, pemenang Pilgub DKI dapat dengan mudah diprediksi melalui siaran langsung berbagai media yang menampilkan hasil hitungan cepat (quick count) berbagai lembaga survei pada hari pelaksanaan pilkada dilangsungkan.
Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok meski telah menjabat gubernur saat ini, dirinya baru pertama menjadi kandidat calon gubernur. Kedudukan sebelumnya yang menjadi petahana tidak lain karena menggantikan Jokowi yang terpilih menjadi presiden RI.
Sementara itu, Anies Baswedan yang head to head langsung dengan Ahok merupakan profesional baru yang turun ke kancah politik dan mendapatkan kepercayaan penuh dari Partai Gerindra dan PKS. Keduanya sama-sama menjadi pendatang baru sebagai calon gubernur DKI yang akan menjabat dalam lima tahun ke depan.
Seminggu sebelum debat terakhir kedua kandidat hingga pascadebat, jajak pendapat kembali dilakukan berbagai lembaga survei. Dari hasil survei yang dipublikasikan secara resmi hingga survei internal tim sukses masing-masing pasangan calon kandidat yang tidak dipublikasikan, selisih suara dalam putaran kedua rata-rata sekitar 1–9%. Itu berarti siapa pun yang menang tidak memiliki perbandingan suara yang cukup signifikan.
Pemilihan gubernur DKI Jakarta memang cukup panas pascakasus Ahok. Hal ini dipicu oleh pernyataan Ahok terkait Al-Maidah: 51 yang membawanya hingga pengadilan.
Selama hampir tujuh bulan terakhir atau sejak awal Oktober tahun lalu, massa di Ibu Kota terpecah belah karena memiliki perbedaan pemahaman terhadap kasus Ahok. Kasus ini juga memicu kontroversi secara meluas serta berdampak pada kondisi politik dan ekonomi. Para investor tentu akan menunggu suasana di Ibu Kota kembali kondusif, terutama pascapilkada.
Dalam pilkada putaran kedua kali ini, beberapa kelompok organisasi masyarakat tak bisa dimungkiri ikut aktif mendukung pasangan calon. Namun, semua berharap agar pilkada berlangsung secara aman dan damai, termasuk kesiapan masyarakat menerima hasil akhir penghitungan suara.
Hitungan waktu 2x24 jam ke depan menjadi hitungan detik yang sangat berarti bagi masing-masing calon, termasuk para pimpinan partai pendukung. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, misalnya, menginstruksikan kepada seluruh jajaran pengurus partai dari luar daerah untuk memenangkan Ahok-Djarot.
Perintah Megawati dikuatkan melalui surat internal partai tentang instruksi dan penugasan pemenangan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang ditandatangani Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang DH dan Sekjen Hasto Kristiyanto.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiato yang paling berperan dalam pencalonan Anies-Sandi meminta agar semua pihak bisa mengawasi seluruh tempat pemilihan suara (TPS) dan mengawasi pelaksanaan pilkada 19 April. Bahkan, Prabowo meminta agar buruh dari berbagai elemen yang tergabung dalam koalisi Serikat Buruh pendukung Anies-Sandi untuk ikut mengawasi berlangsungnya pilkada yang jujur.
Selisih suara yang diprediksi sangat tipis harus dijadikan pegangan bagi siapa pun calon pemenang bahwa pendukungnya hanya separuh penduduk Ibu Kota, sedangkan separuhnya lagi adalah orang-orang yang belum memberikan kepercayaan kepadanya. Untuk itu, calon yang menang harus merangkul semua kalangan dan golongan, terutama mereka yang berseberangan sejak awal pilkada dilangsungkan.
Dalam bahasa Latin terdapat ungkapan yang sangat populer, yaitu vox populi vox dei, suara rakyat adalah suara Tuhan. Itu berarti lahirnya pemimpin juga atas kehendak atau takdir Tuhan. Apakah Ahok-Djarot ataupun Anies-Sandi yang nantinya menjadi pemenang, tentunya semua rahasia itu sudah ada di tangan Tuhan. Apakah Anda percaya takdir Tuhan?
(poe)