PPP Optimistis RUU Pemilu Rampung Sesuai Jadwal

Minggu, 16 April 2017 - 11:10 WIB
PPP Optimistis RUU Pemilu...
PPP Optimistis RUU Pemilu Rampung Sesuai Jadwal
A A A
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) optimis Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu rampung sesuai jadwal. Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengaku mendapatkan laporan tiap hari perkembangan RUU Pemilu di ruang panitia khusus (Pansus).

"Saya optimis RUU Pemilu nanti pada saat yang sudah ditenggatkan akan selesai," ujar pria yang akrab disapa Romi ini dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/4/2017).

Kata dia, sebenarnya tenggat di akhir april ini mengejar waktu masa sidang dan akan berhadapan dengan masa reses. "Karena itu, jika Pansus tidak bisa menyelesaikan pada masa sidang ini, masih ada waktu yang cukup luang selama masa reses besok," katanya.

Diakuinya, posisi DPR bersama pemerintah dalam pembahasan RUU Pemilu itu bak kejar tayang. "Jadi saya yakin sampai bulan mei yang akan datang di pertengahan juga akan tuntas," paparnya.

Dia menjelaskan, isu-isu yang tersisa yaitu isu-isu yang sangat krusial dan jumlahnya sangat sedikit. Di antaranya isu tentang parliamentary threshold, terbuka atau tertutup.

Kemudian yang cukup menyita perhatian seperti verifikasi partai politik disepakati beberapa malam yang lalu untuk tidak dilakukan verifikasi terhadap partai yang sudah pernah melaksanakan verifikasi karena tidak ada perubahan syarat verifikasi.

Lalu yang masih cukup krusial di pemilu presiden yaitu presidential threshold apakah 0% ekstrim. Beberapa fraksi yang minoritas masih menginginkan 0% seperti Partai Demokrat dan Partai Gerindra.

"Tapi Fraksi PPP masih menghendaki 30% misalnya. Itu belum putus," imbuhnya.

Selain itu, waktu pelaksanaan pilpres dan pileg bersamaan apakah mengacu pada pelaksanaan Pileg 2014 dihitung lima tahun. Sehingga April 2019 ataukah mengacu pada waktu pelaksanaan Pilpres 2014 dihitung juni 2019. "Ini belum putus. Karena kalau disatukan, mau pakai waktu yang mana," katanya.

Dia menambahkan, kalau kemudian memotong masa kerja presiden, maka jabatan presiden sekarang menjadi tidak persis lima tahun. Namun kalau memperpanjang DPR, sedikit tidak ada persoalan.

Sehingga, lanjut dia, memang kecenderungannya adalah menyatukan pada waktu pelaksanaan pilpres sehingga jatuhnya di 9 juni 2019. "Jadi saya yakin isu-isu yang krusial ini sejak awal sudah kita petakan, dan ini nantinya akan selesai pada saatnya," pungkasnya.
(kri)
Berita Terkait
Perppu Pemilu Disahkan...
Perppu Pemilu Disahkan DPR Jadi Undang-Undang
Argumen Istana Soal...
Argumen Istana Soal RUU Pemilu Tak Menjawab Masalah
RUU Pemilu Dicabut dari...
RUU Pemilu Dicabut dari Prolegnas 2021, Bakal Lahir Perppu?
Maju-Mundur Revisi UU...
Maju-Mundur Revisi UU Pemilu, Kode Inisiatif: Serentak Bukan Hanya Urusan Waktu
Demokrat Sebut Alasan...
Demokrat Sebut Alasan Pemerintah Tolak RUU Pemilu Lemah dan Rapuh
Berikut 5 Catatan Kritis...
Berikut 5 Catatan Kritis Kode Inisiatif untuk Pemilu Serentak
Berita Terkini
Mutasi TNI Akhir April...
Mutasi TNI Akhir April 2025, 5 Pati TNI AL Digeser Jadi Staf Khusus KSAL
2 jam yang lalu
Mantan Ketum Iwakum...
Mantan Ketum Iwakum Andi Saputra Dilantik sebagai Hakim Ad Hoc Tipikor
3 jam yang lalu
KPK Tetapkan Tiga Tersangka...
KPK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dinas PU Mempawah
3 jam yang lalu
Bertemu Dubes India,...
Bertemu Dubes India, Prabowo Belasungkawa Atas Serangan Terorisme di Kashmir
4 jam yang lalu
KPK Sita 65 Bidang Tanah...
KPK Sita 65 Bidang Tanah Terkait Kasus Dugaan Korupsi Jalan Tol Trans Sumatera
4 jam yang lalu
Iperindo Optimistis...
Iperindo Optimistis Industri Galangan Kapal Nasional Mampu Hadapi Banyak Tantangan
6 jam yang lalu
Infografis
Jadwal Salat Tarawih...
Jadwal Salat Tarawih Pertama di Bulan Suci Ramadan 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved