Paripurna Pembukaan Masa Sidang VI DPD Diwarnai Hujan Interupsi
A
A
A
JAKARTA - Rapat Paripurna DPD dengan agenda pembukaan masa sidang VI tahun 2016-2017 di Gedung Nusantara V DPR, Senayan diwarnai hujan interupsi. Interupsi diajukan sejumlah senator kepada pimpinan sidang sekaligus Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO).
Intsiawati Ayus, senator asal Riau mengawali interupsinya saat sidang hendak dimulai. Kepada pimpinan sidang, dia mengklarifikasi ihwal dualisme kepemimpinan di tubuh DPD.
"Berkumpulnya kita selama ini kan ada di ruang paripurna, kenapa kita tak kumpul bersama untuk klarifikasi keadaan kita selama ini," kata Intsiawati, Selasa (11/4/2017).
Mengikuti jejak Intsiawati, Senator asal Bengkulu Eni Khairani turut mempertanyakan keabsahan pimpinan baru DPD yang dinilai sejumlah pihak dipilih melalui mekanisme ilegal.
"Memang secara yuridis ada dualisme. Persoalan ini harus kita selesaikan lebih dahulu. Kita selesaikan untuk mencari jalan keluar sesuai konstitusi kita," kata Eni.
Sementara itu, Senator asal NTT Adrianus Garu, meminta pihak yang mempertanyakan keabsahan pemimpin baru DPD untuk mengikuti proses sidang secara utuh dan tertib. "Jangan ada dusta lagi di antara kita. Makanya jangan WO (walk out), ikuti jangan setengah-setengah," ucap Adrianus.
Mendapat hujan interupsi dari para senator, OSO yang menguasai palu sidang memutuskan untuk memulai persidangan. Sidang dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan. Interupsi dari para senator mulai reda saat Indonesia Raya berkumandang.
Intsiawati Ayus, senator asal Riau mengawali interupsinya saat sidang hendak dimulai. Kepada pimpinan sidang, dia mengklarifikasi ihwal dualisme kepemimpinan di tubuh DPD.
"Berkumpulnya kita selama ini kan ada di ruang paripurna, kenapa kita tak kumpul bersama untuk klarifikasi keadaan kita selama ini," kata Intsiawati, Selasa (11/4/2017).
Mengikuti jejak Intsiawati, Senator asal Bengkulu Eni Khairani turut mempertanyakan keabsahan pimpinan baru DPD yang dinilai sejumlah pihak dipilih melalui mekanisme ilegal.
"Memang secara yuridis ada dualisme. Persoalan ini harus kita selesaikan lebih dahulu. Kita selesaikan untuk mencari jalan keluar sesuai konstitusi kita," kata Eni.
Sementara itu, Senator asal NTT Adrianus Garu, meminta pihak yang mempertanyakan keabsahan pemimpin baru DPD untuk mengikuti proses sidang secara utuh dan tertib. "Jangan ada dusta lagi di antara kita. Makanya jangan WO (walk out), ikuti jangan setengah-setengah," ucap Adrianus.
Mendapat hujan interupsi dari para senator, OSO yang menguasai palu sidang memutuskan untuk memulai persidangan. Sidang dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan. Interupsi dari para senator mulai reda saat Indonesia Raya berkumandang.
(kri)