Gagal Jadi Imam, Laskar PPP se-DIY Minta Djan dan Romi Dipecat
A
A
A
YOGYAKARTA - Laskar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) se-DIY menyatakan sikap dualisme kepemimpinan PPP kubu Djan Faridz maupun Muhammad Romahurmuziy harus segera diakhiri. Mereka secara resmi meminta kepada Mahkamah Partai untuk memecat keduanya yang dianggap sudah gagal menjadi imam.
Sekitar 209 pimpinan Laskar PPP se-DIY yang mendeklarasikan Gerakan Revolusi PPP ini mendesak menggelar muktamar luar biasa untuk mencari pemimpin baru. Mereka menilai, Djan dan Romi sudah merusak jalinan persaudaraan di PPP.
Kesepakatan itu datang dari laskar di akar rumput yang telah melakukan pertemuan pada Minggu 2 April 2017 malam. Sebelumnya, PPP DIY dikenal sebagai pendukung setia Djan Faridz.
Penasihat Laskar PPP se-DIY Muhammad Yazid mengatakan, sebanyak 209 laskar merasa gelisah lantaran pemimpin di tingkat pusat tidak lagi amanah. Keduanya dalam Pilkada DKI Jakarta mendukung kubu Basuki Tjahaja Purnama, yang berseberangan dengan keinginan konstituens PPP. Hal itu dianggap melukai umat Islam dan kepemimpinan pusat tidak lagi sah.
"Secara syariah imam PPP di pusat baik itu Djan Faridz maupun Romi sudah batal dan harus diganti imam lain," ujarnya dalam keterangan pers di Kantor DPW PPP DIY, Senin (3/4/2017).
Laskar PPP se-DIY menggelorakan Revolusi PPP dan bersedia sebagai tuan rumah muktamar luar biasa meski dengan dana bantingan. "Mukatar luar biasa itu sesuai aturan AD/ART partai serta siap menjadi tuan rumah muktammar luar biasa jika 2/3 Dewan Pimpinan Wilayah se-Indonesia menyepakati wacana Revolusi PPP yang digulirkan dari DIY," tegasnya.
Sekretaris Komisi D DPRD DIY ini mengungkapkan, untuk menggalang dukungan tersebut, Laskar PPP se-DIY akan bersilaturahmi ke Ketua Dewan Syuro PPP yang juga Pimpinan Ponpes Al-Anwar Rembang, KH Maimun Zubair. "Kami akan juga memviralkan gerakan dan DIY sebagai motor penggerak muktamar luar biasa," tegasnya.
Ketua Tim Ad Hoc Gerakan Revolusi PPP Indrayanto meminta laskar PPP di seluruh wilayah Indonesia bersatu mendukung muktammar luar biasa. Langkah tersebut sebagai solusi terbaik untuk menyelamatkan partai dari konflik kepentingan di tingkat pusat.
"Kami dengan tegas meminta Djan Faridz dan Romi dipecat, lalu diadakan muktammar luar biasa memilih ketua baru yang amanah," tegasnya.
Menurut Indrayanto, beberapa wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur sependapat dengan wacana yang dikeluarkan Laskar PPP DIY. "Melalui Pak Syukri Fadholi (Ketua DPW PPP DIY), kami terus komunikasikan dengan DPW di wilayah lain," ujarnya.
Sekitar 209 pimpinan Laskar PPP se-DIY yang mendeklarasikan Gerakan Revolusi PPP ini mendesak menggelar muktamar luar biasa untuk mencari pemimpin baru. Mereka menilai, Djan dan Romi sudah merusak jalinan persaudaraan di PPP.
Kesepakatan itu datang dari laskar di akar rumput yang telah melakukan pertemuan pada Minggu 2 April 2017 malam. Sebelumnya, PPP DIY dikenal sebagai pendukung setia Djan Faridz.
Penasihat Laskar PPP se-DIY Muhammad Yazid mengatakan, sebanyak 209 laskar merasa gelisah lantaran pemimpin di tingkat pusat tidak lagi amanah. Keduanya dalam Pilkada DKI Jakarta mendukung kubu Basuki Tjahaja Purnama, yang berseberangan dengan keinginan konstituens PPP. Hal itu dianggap melukai umat Islam dan kepemimpinan pusat tidak lagi sah.
"Secara syariah imam PPP di pusat baik itu Djan Faridz maupun Romi sudah batal dan harus diganti imam lain," ujarnya dalam keterangan pers di Kantor DPW PPP DIY, Senin (3/4/2017).
Laskar PPP se-DIY menggelorakan Revolusi PPP dan bersedia sebagai tuan rumah muktamar luar biasa meski dengan dana bantingan. "Mukatar luar biasa itu sesuai aturan AD/ART partai serta siap menjadi tuan rumah muktammar luar biasa jika 2/3 Dewan Pimpinan Wilayah se-Indonesia menyepakati wacana Revolusi PPP yang digulirkan dari DIY," tegasnya.
Sekretaris Komisi D DPRD DIY ini mengungkapkan, untuk menggalang dukungan tersebut, Laskar PPP se-DIY akan bersilaturahmi ke Ketua Dewan Syuro PPP yang juga Pimpinan Ponpes Al-Anwar Rembang, KH Maimun Zubair. "Kami akan juga memviralkan gerakan dan DIY sebagai motor penggerak muktamar luar biasa," tegasnya.
Ketua Tim Ad Hoc Gerakan Revolusi PPP Indrayanto meminta laskar PPP di seluruh wilayah Indonesia bersatu mendukung muktammar luar biasa. Langkah tersebut sebagai solusi terbaik untuk menyelamatkan partai dari konflik kepentingan di tingkat pusat.
"Kami dengan tegas meminta Djan Faridz dan Romi dipecat, lalu diadakan muktammar luar biasa memilih ketua baru yang amanah," tegasnya.
Menurut Indrayanto, beberapa wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur sependapat dengan wacana yang dikeluarkan Laskar PPP DIY. "Melalui Pak Syukri Fadholi (Ketua DPW PPP DIY), kami terus komunikasikan dengan DPW di wilayah lain," ujarnya.
(kri)