PDIP Prihatin SBY Sering Salahkan Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mempertanyakan tindakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menuding Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) di balik laporan mantan Ketua KPK Antasari Azhar ke Bareskrim Polri kemarin. PDIP prihatin dengan tindakan SBY yang kerapkali menyerang Presiden Jokowi.
"Apa persoalan besar dari Pak SBY sehingga setiap ada persoalan dia selalu menyerang Bapak Jokowi, ini yang membuat kami agak prihatin," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di depan Kediaman Megawati Soekarnoputri, Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017).
Kata Hasto, SBY seharusnya bisa mengedepankan hal yang menyejukkan. Pernyataan SBY yang menilai grasi untuk Antasari Azhar dari Presiden Jokowi bermuatan politis pun dikritiknya. "Menurut saya ini tanggapan yang tidak tepat,"paparnya.
Sebab, setiap grasi yang dikeluarkan selalu memperhatikan pertimbangan hukum dari Mahkamah Agung (MA). "Karena sekiranya logika bapak SBY itu dipakai tentu saja pemberian grasi terhadap Corby juga bisa dimaknakan berbeda," ucapnya.
Kendati demikian, dia mempersilakan masyarakat menilai tindakan SBY tersebut. "Ya rakyat yang akan menilai mana pemimpin yang menyampaikan tanggapan untuk bangsa negara, mana pemimpin yang menyampaikan tanggapan untuk dirinya dan keluarganya. Biar rakyat yang akan menilai," pungkasnya.
Diketahui, kemarin Antasari mendatangi Bareskrim Polri, untuk melaporkan dugaan rekayasa hukum yang membuatnya mendekam di penjara hampir tujuh tahun atas kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen.
Antasari juga mengaku dikriminalisasi oleh SBY, sehingga divonis 18 tahun penjara. Menanggapi pernyataan Antasari, SBY pun menggelar konferensi pers di kediamannya, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin malam.
SBY pun meminta penegak hukum membuka kembali kasus pembunuhan mantan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen yang melibatkan Antasari Azhar secara transparan.
"Apa persoalan besar dari Pak SBY sehingga setiap ada persoalan dia selalu menyerang Bapak Jokowi, ini yang membuat kami agak prihatin," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di depan Kediaman Megawati Soekarnoputri, Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017).
Kata Hasto, SBY seharusnya bisa mengedepankan hal yang menyejukkan. Pernyataan SBY yang menilai grasi untuk Antasari Azhar dari Presiden Jokowi bermuatan politis pun dikritiknya. "Menurut saya ini tanggapan yang tidak tepat,"paparnya.
Sebab, setiap grasi yang dikeluarkan selalu memperhatikan pertimbangan hukum dari Mahkamah Agung (MA). "Karena sekiranya logika bapak SBY itu dipakai tentu saja pemberian grasi terhadap Corby juga bisa dimaknakan berbeda," ucapnya.
Kendati demikian, dia mempersilakan masyarakat menilai tindakan SBY tersebut. "Ya rakyat yang akan menilai mana pemimpin yang menyampaikan tanggapan untuk bangsa negara, mana pemimpin yang menyampaikan tanggapan untuk dirinya dan keluarganya. Biar rakyat yang akan menilai," pungkasnya.
Diketahui, kemarin Antasari mendatangi Bareskrim Polri, untuk melaporkan dugaan rekayasa hukum yang membuatnya mendekam di penjara hampir tujuh tahun atas kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen.
Antasari juga mengaku dikriminalisasi oleh SBY, sehingga divonis 18 tahun penjara. Menanggapi pernyataan Antasari, SBY pun menggelar konferensi pers di kediamannya, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin malam.
SBY pun meminta penegak hukum membuka kembali kasus pembunuhan mantan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen yang melibatkan Antasari Azhar secara transparan.
(kri)