Politikus Golkar: Jangan Kotori Idealisme Gerakan Mahasiswa
A
A
A
JAKARTA - Politikus muda Partai Golkar ikut mengkritisi demonstrasi mahasiswa yang dilakukan di depan kediaman Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Sebagai mantan Ketua Senat Universitas Padjadjaran, Bandung, dan aktivis mahasiswa yang juga aktif pada 1998, Doli menilai, gerakan mahasiswa adalah gerakan independen dan bukan partisan.
Gerakan mahasiswa, kata Doli, muncul secara spontan sebagai reaksi dari keadaan sosial politik yang tidak berpihak kepada rakyat, keadilan, dan kebenaran.
"Saya belum pernah dengar di belahan dunia manapun sebuah gerakan mahasiswa mendukung pemerintah, apalagi bagian atau partisan dari pemerintah atau kekuatan politik tertentu," ucap Doli kepada SINDOnews, Rabu (8/2/2017).
Doli mengatakan, gerakan mahasiswa selalu berhadapan dengan pemerintah. Karena gerakan itu muncul sebagai gerakan pembelaan terhadap rakyat. Gerakan itu lahir karena adanya kesamaan suasana kebatinan yang ditangkap dari rakyat.
Diakui Doli, terkadang gerakan mahasiwa sering tertunggangi atau pada akhirnya seakan menjadi bagian dari kekuatan politik tertentu. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena gerakan mahasiswa berhenti pada gerakan moral.
Doli mengaku aneh bila ada mahasiswa yang secara terang-terangan mengidentikkan diri dengan pemerintah atau kekuatan politik tertentu dan kemudian mau ikut diadu dengan kekuatan politik tertentu lainnya.
"Sebaiknya mereka tidak usah pakai embel-embel gerakan mahasiswa kalau mau jadi partisan dan melakukan gerakan politik. Janganlah kotori kemurnian dan idealisme gerakan mahasiswa," ucap Ketua Umum DPP KNPI periode 2008-2011 ini.
Sebagai mantan Ketua Senat Universitas Padjadjaran, Bandung, dan aktivis mahasiswa yang juga aktif pada 1998, Doli menilai, gerakan mahasiswa adalah gerakan independen dan bukan partisan.
Gerakan mahasiswa, kata Doli, muncul secara spontan sebagai reaksi dari keadaan sosial politik yang tidak berpihak kepada rakyat, keadilan, dan kebenaran.
"Saya belum pernah dengar di belahan dunia manapun sebuah gerakan mahasiswa mendukung pemerintah, apalagi bagian atau partisan dari pemerintah atau kekuatan politik tertentu," ucap Doli kepada SINDOnews, Rabu (8/2/2017).
Doli mengatakan, gerakan mahasiswa selalu berhadapan dengan pemerintah. Karena gerakan itu muncul sebagai gerakan pembelaan terhadap rakyat. Gerakan itu lahir karena adanya kesamaan suasana kebatinan yang ditangkap dari rakyat.
Diakui Doli, terkadang gerakan mahasiwa sering tertunggangi atau pada akhirnya seakan menjadi bagian dari kekuatan politik tertentu. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena gerakan mahasiswa berhenti pada gerakan moral.
Doli mengaku aneh bila ada mahasiswa yang secara terang-terangan mengidentikkan diri dengan pemerintah atau kekuatan politik tertentu dan kemudian mau ikut diadu dengan kekuatan politik tertentu lainnya.
"Sebaiknya mereka tidak usah pakai embel-embel gerakan mahasiswa kalau mau jadi partisan dan melakukan gerakan politik. Janganlah kotori kemurnian dan idealisme gerakan mahasiswa," ucap Ketua Umum DPP KNPI periode 2008-2011 ini.
(maf)