Wiranto Akan Laporkan Hasil Coffee Morning ke Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menggelar coffee morning di kantornya, Rabu (8/2/2017) pagi.
Kegiatan kopi pagi itu mengundang para tokoh agama, tokoh masyarakat dan kalangan media. Menurut Wiranto, kegiatan coffee morning dapat menjadi kelanjutan tradisi dari nilai-nilai musyawarah mufakat dan musyawarah kekeluargaan.
"Pagi-pagi kita minum kopi, tapi membincangkan sesuatu yang sangat urgen, yang sangat penting sebagai kehidupan kita sebagai bangsa," tutur Wiranto usai acara coffee morning di Kantornya, Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Dalam kegiatan itu, kata dia, telah terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah dan tokoh masyarakat serta kalangan media massa.
Dia menilai kegiatan ini untuk meminta masukan dari masyarakat sekaligus meluruskan pemberitaan yang beredar di masyarakat.
"Karena banyak hal-hal yang dilakukan pemerintah yang setelah sampai ke publik itu ada defiasi informasi, ada informasi yang kemudian kita terkejut bahwa hal itu berbeda jauh dengan apa yang dilakukan Pemerintah Jokowi-JK," ungkapnya.
Dia mengatakan selaku Menko Polhukam memiliki kepentingan dalam kegiatan yang disebutnya akan dilakukan secara rutin. Kegiatan ini disebutnya untuk menampung masukan dari masyarakat, termasuk kalangan media dalam membentuk opini publik.
Menurut dia, kegiatan ini nantinya akan dilaporkan kepada Presiden. "Itu lah nanti kemudian kami dapat lapor kepada Presiden dalam rapat-rapat tertentu, kemudian akan muncul kebijakan-kebijakan dari hasil terapan terhadap kepentingan masyarakat itu," tuturnya.
Kegiatan kopi pagi itu mengundang para tokoh agama, tokoh masyarakat dan kalangan media. Menurut Wiranto, kegiatan coffee morning dapat menjadi kelanjutan tradisi dari nilai-nilai musyawarah mufakat dan musyawarah kekeluargaan.
"Pagi-pagi kita minum kopi, tapi membincangkan sesuatu yang sangat urgen, yang sangat penting sebagai kehidupan kita sebagai bangsa," tutur Wiranto usai acara coffee morning di Kantornya, Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Dalam kegiatan itu, kata dia, telah terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah dan tokoh masyarakat serta kalangan media massa.
Dia menilai kegiatan ini untuk meminta masukan dari masyarakat sekaligus meluruskan pemberitaan yang beredar di masyarakat.
"Karena banyak hal-hal yang dilakukan pemerintah yang setelah sampai ke publik itu ada defiasi informasi, ada informasi yang kemudian kita terkejut bahwa hal itu berbeda jauh dengan apa yang dilakukan Pemerintah Jokowi-JK," ungkapnya.
Dia mengatakan selaku Menko Polhukam memiliki kepentingan dalam kegiatan yang disebutnya akan dilakukan secara rutin. Kegiatan ini disebutnya untuk menampung masukan dari masyarakat, termasuk kalangan media dalam membentuk opini publik.
Menurut dia, kegiatan ini nantinya akan dilaporkan kepada Presiden. "Itu lah nanti kemudian kami dapat lapor kepada Presiden dalam rapat-rapat tertentu, kemudian akan muncul kebijakan-kebijakan dari hasil terapan terhadap kepentingan masyarakat itu," tuturnya.
(dam)