Golkar Nilai Bergabungnya Antasari Azhar ke PDIP Bukan Ancaman

JAKARTA - Niatan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dianggap bukan sebuah ancaman bagi Partai Golkar. Maka itu P‎artai Golkar tidak mempersoalkan niatan Antasari Azhar masuk PDIP.

"Bukan ancaman," ujar Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Jakarta, Selasa (31/1/2017).

Lagipula, kata dia, setiap warga negara memiliki hak untuk memilih untuk masuk ke partai politik manapun. "Siapapun memilih ke mana, saya kira enggak ada masalah bagi Partai Golkar," ucapnya.

Dia pun menjelaskan bahwa partainya tidak menganggap PDIP sebagai lawan. Kata Idrus, PDIP maupun partai politik manapun merupakan mitra bersama dalam membangun bangsa.

"Jadi, satu pemikiran keliru kalau kita sesama anak bangsa berbeda partai dianggap bermusuhan. Tetapi ini adalah mitra bersama, paradigma ini yang harus kita bangun bersama," paparnya.

Diketahui, belum lama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengabulkan grasi Antasari Azhar, terpidana kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen. Kemudian, Antasari menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 26 Januari 2016.

Antasari juga terlihat menghadiri perayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Senin 23 Januari 2017. Kemudian, pada acara debat calon gubernur DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Antasari pun hadir duduk di barisan pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Adapun pasangan calon kepala daerah itu diusung oleh PDIP, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar. Lalu, dalam wawancara dengan stasiun televisi swasta, Antasari menyatakan akan bergabung ke PDIP.