Yusril Prediksi 2019 Ada Dua Partai Baru, Perindo Salah Satunya
A
A
A
JAKARTA - Partai lama memiliki kekhawatiran terhadap keberadaan partai baru dalam menghadapi kompetisi di pemilu. Kondisi ini terlihat dalam proses pembahasan revisi Undang-undang Pemilu menyangkut aturan presidential threshold (ambang batas calon presiden).
Mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Yusril Ihza Mahendra memprediksi jumlah partai baru pada Pemilu 2019 sedikit. Menurutnya partai baru pada 2019 kemungkinan paling banyak berjumlah dua, salah satu di antaranya Partai Perindo.
"Sekarang bikin partai tidak menggebu-gebu seperti dulu. Banyak pihak mendirikan partai tapi tidak berhasil diverifikasi termasuk partai pendukung Jokowi," ujar Yusril dalam acara diskusi bertajuk Politik Ambang Batas, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/1/2017).
Dia mengingatkan, seharusnya partai lama tidak perlu khawatir pada situasi politik sekarang. Termasuk, kata dia untuk bersaing dengan partai baru. (Baca: Wacana Presidential Threshold Bentuk Kekhawatiran Partai Lama)
"Harusnya bisa bangun jiwa besar dan terima, siap menang dan siap kalah juga. Kalahkan orang itu ketika pemilihan jangan dijegal sebelum maju," ucapnya.
Mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Yusril Ihza Mahendra memprediksi jumlah partai baru pada Pemilu 2019 sedikit. Menurutnya partai baru pada 2019 kemungkinan paling banyak berjumlah dua, salah satu di antaranya Partai Perindo.
"Sekarang bikin partai tidak menggebu-gebu seperti dulu. Banyak pihak mendirikan partai tapi tidak berhasil diverifikasi termasuk partai pendukung Jokowi," ujar Yusril dalam acara diskusi bertajuk Politik Ambang Batas, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/1/2017).
Dia mengingatkan, seharusnya partai lama tidak perlu khawatir pada situasi politik sekarang. Termasuk, kata dia untuk bersaing dengan partai baru. (Baca: Wacana Presidential Threshold Bentuk Kekhawatiran Partai Lama)
"Harusnya bisa bangun jiwa besar dan terima, siap menang dan siap kalah juga. Kalahkan orang itu ketika pemilihan jangan dijegal sebelum maju," ucapnya.
(kur)