Acara Pengajian Kebangsaan PDIP akan Dihadiri Gus Nuril
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan melaksanakan acara pengajian kebangsaan melalui organisasi sayapnya, yaitu Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi). Acara rencananya dilaksanakan pada 21 Januari 2017 malam di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, acara tersebut bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-44. Dalam acara tersebut turut diundang selain kader PDIP dan pengurus partai lain juga turut diundang sejumlah tokoh masyarakat dan Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) Nuril Arifin Husein atau biasa disapa Gus Nuril.
"Acara dimulai pukul 19.30 WIB atau seusai salat Isya. Ngaji Kebangsaan adalah menyapa bangsa dengan taman hati,” ujar Hasto seusai diskusi dengan Gus Nuril di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).
Dia menerangkan, taman hati yang dimaksud adalah satu makna dengan Taman Sari yang pernah disampaikan Bung Karno. Dia menuturkan Bung Karno pernah menegaskan Pancasila adalah ideologi dan dasar Negara Indonesia untuk menyatukan segala bentuk perbedaan menuju satu tujuan Indonesia jaya.
“Di Taman Sari inilah hidup berbagai macam suku bangsa dengan berbagai macam warna kulit, bahasa, dan keyakinan,” ucapnya. (Baca: MUI Peringatkan Wiranto Bahaya Memojokkan Umat Islam)
Usai diskusi, Hasto menyerahkan cinderamata berupa sejumlah buku kepada Gus Nuril.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, acara tersebut bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-44. Dalam acara tersebut turut diundang selain kader PDIP dan pengurus partai lain juga turut diundang sejumlah tokoh masyarakat dan Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) Nuril Arifin Husein atau biasa disapa Gus Nuril.
"Acara dimulai pukul 19.30 WIB atau seusai salat Isya. Ngaji Kebangsaan adalah menyapa bangsa dengan taman hati,” ujar Hasto seusai diskusi dengan Gus Nuril di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).
Dia menerangkan, taman hati yang dimaksud adalah satu makna dengan Taman Sari yang pernah disampaikan Bung Karno. Dia menuturkan Bung Karno pernah menegaskan Pancasila adalah ideologi dan dasar Negara Indonesia untuk menyatukan segala bentuk perbedaan menuju satu tujuan Indonesia jaya.
“Di Taman Sari inilah hidup berbagai macam suku bangsa dengan berbagai macam warna kulit, bahasa, dan keyakinan,” ucapnya. (Baca: MUI Peringatkan Wiranto Bahaya Memojokkan Umat Islam)
Usai diskusi, Hasto menyerahkan cinderamata berupa sejumlah buku kepada Gus Nuril.
(kur)