Industrialisasi dan Perkembangan Sistem Pembayaran
A
A
A
Achmad Deni Daruri
President Director Center for Banking Crisis
INDUSTRIALISASI memainkan peran penting dalam membentuk sistem pembayaran. Teknologi pembayaran sangat bergantung pada kemajuan dalam industrialisasi.
Dalam industrialisasi, ada perubahan filosofi di mana manusia mengubah pandangan lingkungan sosialnya menjadi lebih pada rasionalitas (tindakan didasarkan atas pertimbangan, efisiensi, dan perhitungan, tidak lagi mengacu pada moral, emosi, kebiasaan, atau tradisi).
Menurut para peneliti, ada faktor yang menjadi acuan modernisasi industri dan pengembangan perusahaan. Mulai lingkungan politik dan hukum yang menguntungkan untuk dunia industri dan perdagangan, bisa juga dengan sumber daya alam yang beragam dan melimpah, dan juga sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya, memiliki kemampuan dan bisa beradaptasi dengan pekerjaannya.
Negara pertama yang melakukan industrialisasi adalah Inggris ketika terjadi revolusi industri pada abad ke-18. Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini juga dipengaruhi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu perkembangan modernisasi.
Negara Indonesia sekarang ini sudah mencapai tahap pemikiran yang sangat modern. Indonesia sendiri sudah mampu menciptakan alat-alat teknologi yang praktis dan efisien seperti layaknya yang ada di kehidupan kita sehari-hari seperti televisi, telepon genggam, komputer, laptop.
Seiring itu, sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang digunakan pun memiliki peran penting dalam proses kemajuan dan perkembangan teknologi yang membuat Indonesia lebih modern. Karena sumber daya inilah, Indonesia bekerja sama dengan negara lain dan saling melengkapi kebutuhan antara satu dan negara lainnya, sehingga menciptakan kemajuan yang ada pada Indonesia dari sisi modernisasi maupun teknologinya.
***
Indonesia sedang berada dalam masa-masa transisi dan penyesuaian di mana modernisasi dan globalisasi kian kuat masuk secara bertahap ke dalam Indonesia. Bukan hanya itu, modernisasi juga sangat terpengaruh dengan majunya teknologi yang ada di Indonesia termasuk teknologi sistem pembayaran.
Memang, industrialisasi di Indonesia semakin menurun semenjak krisis ekonomi tahun 1998. Kemunduran ini bukanlah berarti Indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan investasi pada industri dalam negeri, tetapi lebih pada penyerapan barang hasil produksi industri dalam negeri.
Teknologi memungkinkan negara tropis seperti Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan hutan untuk meningkatkan devisa negara dan pembangunan infrastruktur. Di balik kesuksesan Indonesia dalam pembangunan, sebenarnya ada kemerosotan dalam cadangan sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan.
Pada kota-kota yang sedang berkembang seperti Gresik, Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, Lhokseumawe, bahkan hampir seluruh kota di Pulau Jawa sudah mengalami peningkatan suhu udara, walaupun daerah tersebut tidak pesat perkembangan industrinya.
Dampak terpenting dari industrialisasi bagi sistem pembayaran adalah dengan ditemukannya komputer. Penemuan mikroprosesor pada 1970-an menghasilkan komputer yang sangat murah menjadi mungkin. Personal computer (PC) menjadi populer untuk banyak tugas. Saat abad kedua puluh satu dimulai, kebanyakan alat listrik, bentuk angkutan bertenaga, dan sistem produksi pabrik sudah terkomputerisasi.
Komputerisasi ini juga menghasilkan teknologi sistem pembayaran yang semakin murah. Terjadi hukum mengganda pada sistem pembayaran di mana prinsip dasar dalam peningkatan kecepatan proses suatu komputer jika hanya sebagian dari peralatan perangkat keras ataupun perangkat lunaknya yang diperbarui/ditingkatkan kinerjanya.
Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, sistem operasi adalah penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. Sistem operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar.
Sistem operasi menjamin aplikasi lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem berkas.
Industrialisasi juga menghasilkan teknologi data yang sangat memegang peran penting dalam sistem pembayaran. Kehandalan suatu sistem basis data (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasinya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basis data transaksional maupun operasi basis data nontransaksional.
Pada modus operasi nontransaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak peladen basis data kompetitor lainnya. Namun pada modus nontransaksional, tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus nontransaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya.
Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basis data transaksional. Hanya sebagai konsekuensinya, unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus nontransaksional. Tanpa industrialisasi maka teknologi sistem pembayaran tidak akan berkembang cepat seperti saat ini.
President Director Center for Banking Crisis
INDUSTRIALISASI memainkan peran penting dalam membentuk sistem pembayaran. Teknologi pembayaran sangat bergantung pada kemajuan dalam industrialisasi.
Dalam industrialisasi, ada perubahan filosofi di mana manusia mengubah pandangan lingkungan sosialnya menjadi lebih pada rasionalitas (tindakan didasarkan atas pertimbangan, efisiensi, dan perhitungan, tidak lagi mengacu pada moral, emosi, kebiasaan, atau tradisi).
Menurut para peneliti, ada faktor yang menjadi acuan modernisasi industri dan pengembangan perusahaan. Mulai lingkungan politik dan hukum yang menguntungkan untuk dunia industri dan perdagangan, bisa juga dengan sumber daya alam yang beragam dan melimpah, dan juga sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya, memiliki kemampuan dan bisa beradaptasi dengan pekerjaannya.
Negara pertama yang melakukan industrialisasi adalah Inggris ketika terjadi revolusi industri pada abad ke-18. Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini juga dipengaruhi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu perkembangan modernisasi.
Negara Indonesia sekarang ini sudah mencapai tahap pemikiran yang sangat modern. Indonesia sendiri sudah mampu menciptakan alat-alat teknologi yang praktis dan efisien seperti layaknya yang ada di kehidupan kita sehari-hari seperti televisi, telepon genggam, komputer, laptop.
Seiring itu, sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang digunakan pun memiliki peran penting dalam proses kemajuan dan perkembangan teknologi yang membuat Indonesia lebih modern. Karena sumber daya inilah, Indonesia bekerja sama dengan negara lain dan saling melengkapi kebutuhan antara satu dan negara lainnya, sehingga menciptakan kemajuan yang ada pada Indonesia dari sisi modernisasi maupun teknologinya.
***
Indonesia sedang berada dalam masa-masa transisi dan penyesuaian di mana modernisasi dan globalisasi kian kuat masuk secara bertahap ke dalam Indonesia. Bukan hanya itu, modernisasi juga sangat terpengaruh dengan majunya teknologi yang ada di Indonesia termasuk teknologi sistem pembayaran.
Memang, industrialisasi di Indonesia semakin menurun semenjak krisis ekonomi tahun 1998. Kemunduran ini bukanlah berarti Indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan investasi pada industri dalam negeri, tetapi lebih pada penyerapan barang hasil produksi industri dalam negeri.
Teknologi memungkinkan negara tropis seperti Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan hutan untuk meningkatkan devisa negara dan pembangunan infrastruktur. Di balik kesuksesan Indonesia dalam pembangunan, sebenarnya ada kemerosotan dalam cadangan sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan.
Pada kota-kota yang sedang berkembang seperti Gresik, Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, Lhokseumawe, bahkan hampir seluruh kota di Pulau Jawa sudah mengalami peningkatan suhu udara, walaupun daerah tersebut tidak pesat perkembangan industrinya.
Dampak terpenting dari industrialisasi bagi sistem pembayaran adalah dengan ditemukannya komputer. Penemuan mikroprosesor pada 1970-an menghasilkan komputer yang sangat murah menjadi mungkin. Personal computer (PC) menjadi populer untuk banyak tugas. Saat abad kedua puluh satu dimulai, kebanyakan alat listrik, bentuk angkutan bertenaga, dan sistem produksi pabrik sudah terkomputerisasi.
Komputerisasi ini juga menghasilkan teknologi sistem pembayaran yang semakin murah. Terjadi hukum mengganda pada sistem pembayaran di mana prinsip dasar dalam peningkatan kecepatan proses suatu komputer jika hanya sebagian dari peralatan perangkat keras ataupun perangkat lunaknya yang diperbarui/ditingkatkan kinerjanya.
Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, sistem operasi adalah penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. Sistem operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar.
Sistem operasi menjamin aplikasi lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem berkas.
Industrialisasi juga menghasilkan teknologi data yang sangat memegang peran penting dalam sistem pembayaran. Kehandalan suatu sistem basis data (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasinya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basis data transaksional maupun operasi basis data nontransaksional.
Pada modus operasi nontransaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak peladen basis data kompetitor lainnya. Namun pada modus nontransaksional, tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus nontransaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya.
Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basis data transaksional. Hanya sebagai konsekuensinya, unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus nontransaksional. Tanpa industrialisasi maka teknologi sistem pembayaran tidak akan berkembang cepat seperti saat ini.
(poe)