Integritas Jadi Kunci Utama Seleksi Calon Komisioner KPU-Bawaslu
A
A
A
JAKARTA - Tim seleksi (Timsel) telah meloloskan puluhan peserta untuk mengikuti seleksi lanjutan calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) periode 2017-2022.
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menyebutkan, sebanyak 36 peserta dinyatakan lolos sebagai calon anggota KPU, dan 22 orang lolos sebagai calon anggota Bawaslu.
Menurut pria yang akrab disapa Masykur itu, tugas penyelenggara pemilu ke depan memiliki tantangan yang sangat berat.
Menurutnya, selain dihadapkan pada mekanisme penyelenggaraan pemilu baru, KPU-Bawaslu berada dalam kondisi kepercayaan masyarakat terhadap politik yang cenderung turun.
"Meningkatkan partisipasi sebagai salah satu bentuk penguatan pemilih dalam proses pemilu adalah tujuan utama penyelenggara pemilu mendatang," ujar Masykur dalam rilis persnya yang diterima Sindonews, Senin (26/12/2016).
Masykur menegaskan, untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas, integritas penyelenggara pemilu memiliki peranan dan kunci yang sangat penting.
Menurutnya, timsel dituntut untuk mewujudkan komposisi penyelenggara pemilu yang tidak pandang bulu, menjunjung tinggi kepastian hukum untuk melaksanakan keadilan Pemilu, serta secara solid membuka ruang seluas-luasnya bagi keterlibatan pemilih.
"Seyogyanya tim seleksi mewujudkan komposisi penyelenggara pemilu yang tidak hanya mempunyai kapasitas akademik dan sehat jasmani rohani tetapi juga mampu bekerja secara tim untuk menjaga integritas pemilu baik proses dan hasilnya," pungkasnya.
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menyebutkan, sebanyak 36 peserta dinyatakan lolos sebagai calon anggota KPU, dan 22 orang lolos sebagai calon anggota Bawaslu.
Menurut pria yang akrab disapa Masykur itu, tugas penyelenggara pemilu ke depan memiliki tantangan yang sangat berat.
Menurutnya, selain dihadapkan pada mekanisme penyelenggaraan pemilu baru, KPU-Bawaslu berada dalam kondisi kepercayaan masyarakat terhadap politik yang cenderung turun.
"Meningkatkan partisipasi sebagai salah satu bentuk penguatan pemilih dalam proses pemilu adalah tujuan utama penyelenggara pemilu mendatang," ujar Masykur dalam rilis persnya yang diterima Sindonews, Senin (26/12/2016).
Masykur menegaskan, untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas, integritas penyelenggara pemilu memiliki peranan dan kunci yang sangat penting.
Menurutnya, timsel dituntut untuk mewujudkan komposisi penyelenggara pemilu yang tidak pandang bulu, menjunjung tinggi kepastian hukum untuk melaksanakan keadilan Pemilu, serta secara solid membuka ruang seluas-luasnya bagi keterlibatan pemilih.
"Seyogyanya tim seleksi mewujudkan komposisi penyelenggara pemilu yang tidak hanya mempunyai kapasitas akademik dan sehat jasmani rohani tetapi juga mampu bekerja secara tim untuk menjaga integritas pemilu baik proses dan hasilnya," pungkasnya.
(maf)