Wakil Ketua DPR: Sumpah Pemuda Harus Jadi Momentum Instropeksi Diri
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mendorong generasi muda menjadikan semangat Sumpah Pemuda sebagai tonggak untuk menuntaskan berbagai macam persoalan bangsa. Taufik mengatakan, Hari Sumpah Pemuda yang diperingati tiap 28 Oktober menggemakan visi tentang kebangsaan dan persatuan.
Semangat dan tujuan itulah, kata Taufik, yang hendaknya digunakan untuk mengisi kemerdekaan, menyejahterakan rakyat, meneguhkan nasionalisme demi keutuhan NKRI dan memberantas segala bentuk ancaman yang dapat mendegradasi generasi yang akan datang.
"Dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini seharusnya direspons dengan baik melalui pengejawantahan nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang diwariskan oleh Sumpah Pemuda," ujar Taufik melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/10/2016).
Wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menuturkan, bangsa Indonesia kini sedang dikepung oleh berbagai tantangan, mulai dari perilaku korupsi, penyalahgunaan narkoba serta ancaman terorisme.
Ironisnya, ancaman-ancaman tersebut melibatkan generasi dan kalangan muda yang seharusnya memberi inspirasi, perubahan dan perbaikan untuk bangsanya.
Karena itu, Taufik mengatakan, semangat Sumpah Pemuda sangatlah relevan dengan kondisi saat ini. Bukan hanya karena pemuda adalah harapan bangsa, sumber persatuan dan kesatuan, namun juga karena mereka tergolong riskan dan rawan terjerumus dalam perilaku yang mendegradasi nasionalisme itu sendiri.
"Sebaiknya Sumpah Pemuda menjadi memomentum intropeksi dan perbaikan diri. Dan itu harus dipelopori oleh kaum muda. Energi dan sumber daya mereka begitu potensial untuk mengisi kemerdekaan dan meneruskan cita-cita bangsa dan negara," ucap Taufik.
Semangat dan tujuan itulah, kata Taufik, yang hendaknya digunakan untuk mengisi kemerdekaan, menyejahterakan rakyat, meneguhkan nasionalisme demi keutuhan NKRI dan memberantas segala bentuk ancaman yang dapat mendegradasi generasi yang akan datang.
"Dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini seharusnya direspons dengan baik melalui pengejawantahan nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang diwariskan oleh Sumpah Pemuda," ujar Taufik melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/10/2016).
Wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menuturkan, bangsa Indonesia kini sedang dikepung oleh berbagai tantangan, mulai dari perilaku korupsi, penyalahgunaan narkoba serta ancaman terorisme.
Ironisnya, ancaman-ancaman tersebut melibatkan generasi dan kalangan muda yang seharusnya memberi inspirasi, perubahan dan perbaikan untuk bangsanya.
Karena itu, Taufik mengatakan, semangat Sumpah Pemuda sangatlah relevan dengan kondisi saat ini. Bukan hanya karena pemuda adalah harapan bangsa, sumber persatuan dan kesatuan, namun juga karena mereka tergolong riskan dan rawan terjerumus dalam perilaku yang mendegradasi nasionalisme itu sendiri.
"Sebaiknya Sumpah Pemuda menjadi memomentum intropeksi dan perbaikan diri. Dan itu harus dipelopori oleh kaum muda. Energi dan sumber daya mereka begitu potensial untuk mengisi kemerdekaan dan meneruskan cita-cita bangsa dan negara," ucap Taufik.
(kri)