Bela Ahok, Kenapa Mega Harus Kambinghitamkan Warga Bangka

Kamis, 13 Oktober 2016 - 09:49 WIB
Bela Ahok, Kenapa Mega Harus Kambinghitamkan Warga Bangka
Bela Ahok, Kenapa Mega Harus Kambinghitamkan Warga Bangka
A A A
JAKARTA - Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang membela Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait Surat Al Maidah Ayat 51, dikritik.

Gaya bicara Ahok yang kerap ceplas-ceplos dan keras, disebut wajar oleh Megawati. Gaya keras tersebut dinilai Mega sebagai ciri khas orang Bangka.

Direktus Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menyayangkan pernyataan tersebut. Menurutnya, Mega tidak bisa menyamaratakan seluruh warga Bangka Belitung berwatak keras.

"Saya kira enggak bisa juga warga Bangka di kambinghitamkan seperti itu, pasti warga Bangka enggak bakal terima, kalau itu benar, sangat disayangkan pernyataan Ibu Megawati," kata Pangi kepada Sindonews, Kamis (13/10/2016).

Pangi pun menilai wajar jika warga Bangka merespons negatif pernyataan Megawati. "Saya kira semua warga Bangka enggak bakal terima dan akan marah besar," kata Pangi.

Sebelumnya, Lembaga Adat Melayu (Lam) Negeri Serumpun Sebalai Bangka Belitung kecewa atas pernyataan Megawati yang mengidentikan perilaku sikap kasar, bahasa jorok dan tindakan bengis Ahok dengan kebiasaan orang Bangka Belitung (Babel).

Pernyataan Mega dianggap melukai perasaan masyarakat Babel yang mayoritas pribumi melayu dan berpegang teguh pada adat.

"Anak kalimat Ibu Megawati menyebutkan kalau enggak begitu namanya Ahok bukan orang Bangka," kata Lam Negeri Serumpun Sebalai Dato Seri Radindo H Ibnuhajar Mustafa dalam siaran pers, Rabu 12 Oktober 2016.

"Sungguh sebuah pernyataan yang menggeneralisasikan orang Bangka berperangai buruk seperti yang dipertontonkan Saudara Ahok, tidak beradat," tandasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6940 seconds (0.1#10.140)