Jokowi Berharap Reformasi Hukum Sentuh Mafia Hukum
A
A
A
JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perhatian penuh terhadap rencana reformasi hukum yang akan dijalankan pemerintah. Dalam hal ini Jokowi memberi masukan, utamanya yang akan menjadi fokus reformasi hukum dalam jangka pendek.
"Kalau ada pengaturan, pengaturan harus betul-betul mempercepat, mempermudah pelayanan publik, penegakkan hukum supaya lebih baik. Korupsi, apa dan lain-lain, termasuk over kapasitas," ujar Yasonna di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Menurut Yasonna, reformasi hukum jangka pendek juga menyasar kepada masalah kelembagaan hukum. Namun garis besarnya diatur dalam perundang-undangan yang mengatur penegakan hukum dan budaya hukum.
"Dan bahkan ada tambahannya dalam jangka panjangnya pendidikan hukum yang bisa merespons kepada (reformasi hukum) ini," katanya.
Yasonna menambahkan, Presiden Jokowi sangat berharap reformasi hukum akan menyentuh perilaku mafia hukum yang terjadi di lembaga hukum. "Iya reformasi penegakan hukum harus bisa menyentuh (Mafia hukum) itu," tandasnya.
"Kalau ada pengaturan, pengaturan harus betul-betul mempercepat, mempermudah pelayanan publik, penegakkan hukum supaya lebih baik. Korupsi, apa dan lain-lain, termasuk over kapasitas," ujar Yasonna di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Menurut Yasonna, reformasi hukum jangka pendek juga menyasar kepada masalah kelembagaan hukum. Namun garis besarnya diatur dalam perundang-undangan yang mengatur penegakan hukum dan budaya hukum.
"Dan bahkan ada tambahannya dalam jangka panjangnya pendidikan hukum yang bisa merespons kepada (reformasi hukum) ini," katanya.
Yasonna menambahkan, Presiden Jokowi sangat berharap reformasi hukum akan menyentuh perilaku mafia hukum yang terjadi di lembaga hukum. "Iya reformasi penegakan hukum harus bisa menyentuh (Mafia hukum) itu," tandasnya.
(kri)