Upaya Menjadikan Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan

Kamis, 18 Agustus 2016 - 10:23 WIB
Upaya Menjadikan Tapanuli...
Upaya Menjadikan Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan
A A A
Menjadikan Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan dan lumbung sumber daya manusia (SDM) merupakan target Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan. Setelah dilantik menjadi bupati untuk masa jabatan 2014-2019, Nikson Nababan melihat peluang tersebut sangat mungkin terwujud jika dilakukan dengan berbagai inovasi.

Salah satunya mewujudkan masyarakat yang sejahtera lewat sektor pertanian. Beragam inovasi pun dilakukan agar petani mampu bekerja dan memperoleh hasil yang maksimal, baik dari segi kuantitas, kualitas produksi, dan jaminan harga. Untuk mewujudkan program tersebut, Nikson menciptakan inovasi baru dan pertama di Indonesia. Program tersebut yakni pemberian modal pupuk kepada petani.

Menariknya petani diperbolehkan membayar pupuk setelah panen. Bukan itu saja pemerintah juga memberikan pendampingan yang baik terhadap petani agar hasil pertanian sesuai target. Di sisi lain, tingginya spekulasi hasil pertanian oleh sejumlah pihak menjadi alasan pemerintah menciptakan inovasi baru pemasaran yakni lewat sistem lelang.

Nikson bertekad menjadikan Tapanuli Utara sebagai kawasan industri pertanian. Tekad itu pun akan dibuktikan dengan menjamin ketersediaan bibit unggul dan pupuk yang baik. Terpenting juga adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur jalan sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah semakin luas. Nikson juga berpandangan penguatan integrasi wilayah dan interkoneksi dengan kawasan pembangunan di sekitarnya juga menjadi perhatiannya.

Saat ini para petani merasa puas dengan program pengembangan pertanian tersebut. Petani memperoleh hasil yang berlimpah dengan penerapan pengawasan, pengendalian dan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah. Sebelumnya petani menghasilkan gabah rata-rata 6,5 ton per hektare (ha). Namun saat ini mengalami peningkatan rata-rata 8,2 ton per ha.

Sementara untuk memberikan jaminan harga terhadap sejumlah produk pertanian khususnya cabai, Nikson membuka pasar lelang pertanian. Pasar lelang pertanian ini juga merupakan bagian dari inovasi. Pemkab Tapanuli Utara melaksanakan program lelang cabai ini ada di dua pasar tradisional yakni di Siborongborong dan di Tarutung. Nikson Nababan melakukan inovasi itu mengacu kepada UU No 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, utamanya Pasal 48 ayat 1 dan 2.

Menelusuri lembah, jalan berliku, jurang, dan naik turun gunung merupakan aktivitas rutin yang sudah melekat bagi Nikson. Kunjungannya ke daerah-daerah pelosok bukan sekadar menyapa saja. Melainkan ingin melihat apa yang dibutuhkan daerah sehingga bisa disusun pada program pengembangan masyarakat. Termasuk pengembangan sumber daya alam serta peningkatan taraf hidup warga.

Nikson mengatakan pada dasarnya bumi Taput merupakan bumi yang sangat kaya. Namun untuk dapat mengeksplorasi dan mengekspolitasi kekayaan alam itu dibutuhkan paradigma baru pembangunan. Perubahan dan pembaruan dapat dilakukan jika pemerintah, pemangku kepentingan serta masyarakat dapat bekerjasama dengan baik.

Nikson mencontohkan, salah satu pembangunan akses ke daerah-daerah pelosok. Setelah petani diberikan pola pembayaran pupuk setelah panen, pemerintah lantas memberikan jaminan harga untuk hasil pertaniannya. Sehingga petani memiliki garansi bahwa bekerja tidak akan rugi. Serta mengubah pola intervensi pemodal terhadap petani.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0997 seconds (0.1#10.140)