9 Komisioner KPI Dipilih DPR karena Rekam Jejak dan Keahlian
Minggu, 24 Juli 2016 - 19:30 WIB

9 Komisioner KPI Dipilih DPR karena Rekam Jejak dan Keahlian
A
A
A
JAKARTA - Penilaian yang meragukan kemampuan Yuliandre Darwis sebagai Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dianggap bersifat subjektif. Apalagi Yuliandre Darwis terpilih menjadi Komisioner KPI setelah melalui proses penilaian panitia seleksi serta uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di DPR.
Yuliandre Darwis mengatakan proses fit and proper test di DPR tidak asal-asalan. Menurutnya banyak pertimbangan dalam proses fit and proper test tersebut. Salah satunya, kata dia, pertimbangan rekam jejak masing-masing calon.
"Seperti saya S1 sampai S3 komunikasi. Jadi tidak ada alasan bahwa saya tidak memahami dunia penyiaran," tegas Andre dalam perbincangannya dengan Sindonews melalui telepon, Minggu (24/7/2016).
Dia mengungkapkan, dirinya sempat berkecimpung di media dan pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi yang mampu membuat tata pengelolaan penyiaraan Indonesia dengan membuat konferensi dan ivent.
"Alhamdulillah tahun lalu saya mendapatkan penghargaan tokoh peduli penyiaran oleh KPI. Melihat kapasitas dan pengalaman yang dipunya selama ini menjadi awal bagaimana penyiaran Indonesia bisa dilihat secara umum maupun khusus karena lembaga ini diciptakan oleh masyarakat," ungkapnya.
Menurutnya, keahlian juga menjadi salah satu faktor utama para anggota DPR meloloskan sembilan Komisioner KPI termasuk dirinya dalam proses penilaian panitia seleksi serta fit and proper test.
"Jadi menurut saya warna-warni ini jadi satu kekuatan tinggal bagaimana berjalan baik dan bersatu padu dalam menjalankan tugas ke depan," tambahnya. (Baca: Paripurna DPR Setujui Sembilan Nama Komisioner KPI)
Sebelumnya DPR melalui rapat paripurna telah mengesahkan 9 Komisioner KPI. Pengesahan ini dilakukan setelah melalui proses fit and proper test di Komisi III DPR.
Berikut sembilan nama komisioner KPI terpilih tersebut:
1. Nuning Rodiyah
2. Sudjarwanto Rahmat Muhammad Arifin
3. Yuliandre Darwis
4. Ubaidillah
5. Dewi Setyarini
6. H Obsatar Sinaga
7. Mayong Suryo Laksono
8. Hardly Stefano Fenelon Pariela
9. Agung Suprio.
Yuliandre Darwis mengatakan proses fit and proper test di DPR tidak asal-asalan. Menurutnya banyak pertimbangan dalam proses fit and proper test tersebut. Salah satunya, kata dia, pertimbangan rekam jejak masing-masing calon.
"Seperti saya S1 sampai S3 komunikasi. Jadi tidak ada alasan bahwa saya tidak memahami dunia penyiaran," tegas Andre dalam perbincangannya dengan Sindonews melalui telepon, Minggu (24/7/2016).
Dia mengungkapkan, dirinya sempat berkecimpung di media dan pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi yang mampu membuat tata pengelolaan penyiaraan Indonesia dengan membuat konferensi dan ivent.
"Alhamdulillah tahun lalu saya mendapatkan penghargaan tokoh peduli penyiaran oleh KPI. Melihat kapasitas dan pengalaman yang dipunya selama ini menjadi awal bagaimana penyiaran Indonesia bisa dilihat secara umum maupun khusus karena lembaga ini diciptakan oleh masyarakat," ungkapnya.
Menurutnya, keahlian juga menjadi salah satu faktor utama para anggota DPR meloloskan sembilan Komisioner KPI termasuk dirinya dalam proses penilaian panitia seleksi serta fit and proper test.
"Jadi menurut saya warna-warni ini jadi satu kekuatan tinggal bagaimana berjalan baik dan bersatu padu dalam menjalankan tugas ke depan," tambahnya. (Baca: Paripurna DPR Setujui Sembilan Nama Komisioner KPI)
Sebelumnya DPR melalui rapat paripurna telah mengesahkan 9 Komisioner KPI. Pengesahan ini dilakukan setelah melalui proses fit and proper test di Komisi III DPR.
Berikut sembilan nama komisioner KPI terpilih tersebut:
1. Nuning Rodiyah
2. Sudjarwanto Rahmat Muhammad Arifin
3. Yuliandre Darwis
4. Ubaidillah
5. Dewi Setyarini
6. H Obsatar Sinaga
7. Mayong Suryo Laksono
8. Hardly Stefano Fenelon Pariela
9. Agung Suprio.
(kur)