Kemenkes: Tidak Semua Vaksin di 14 Rumah Sakit Palsu
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan tidak semua imunisasi yang telah dilakukan di 14 rumah sakit menggunakan vaksin palsu.
"Imunisasi pada 14 rumah sakit itu tidak semuanya menggunakan jenis vaksin palsu. Hasil pendalaman Satgas (Satuan Tugas Penanganan Vaksin Palsu), juga setiap rumah sakit berbeda tentang waktunya," tutur Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Maura Linda Sitanggang melalui keterangan resmi yang diterima Sindonews, Minggu (17/7/2016).
Maura menjelaskan, mayoritas jenis vaksin palsu yang digunakan rumah sakit adalah Pediacel dan Tripacel. Kedua vaksin ini merupakan impor dari luar negeri. Dari 14 rumah sakit itu, ada perbedaan terkait waktu penggunaan vaksin palsu.
"Ada yang beberapa bulan di tahun 2016, ada yang tahun lalu, ada juga mulai tahun 2014. Jadi tidak sama. Penjelasan ini meluruskan persepsi salah berkembang pasca diumumkannya 14 rumah sakit yang diduga gunakan vaksin palsu," katanya.
Oleh karena itu, Satgas bekerja cepat untuk menuntaskan pendataan dan verifikasi nama pasien yang telah menerima vaksin palsu. Selanjutnya Satgas akan menyiapkan langkah-langkah imunisasi ulang.
Sementara itu, imunisasi ulang akan dilakukan pada Senin 18 Juli 2016 besok di Puskesmas Ciracas. Tercatat 197 pasien Klinik Bidan EN akan menerima imunisasi ulang dengan vaksin yang disediakan pemerintah dan dijamin keasliannya.
"Imunisasi pada 14 rumah sakit itu tidak semuanya menggunakan jenis vaksin palsu. Hasil pendalaman Satgas (Satuan Tugas Penanganan Vaksin Palsu), juga setiap rumah sakit berbeda tentang waktunya," tutur Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Maura Linda Sitanggang melalui keterangan resmi yang diterima Sindonews, Minggu (17/7/2016).
Maura menjelaskan, mayoritas jenis vaksin palsu yang digunakan rumah sakit adalah Pediacel dan Tripacel. Kedua vaksin ini merupakan impor dari luar negeri. Dari 14 rumah sakit itu, ada perbedaan terkait waktu penggunaan vaksin palsu.
"Ada yang beberapa bulan di tahun 2016, ada yang tahun lalu, ada juga mulai tahun 2014. Jadi tidak sama. Penjelasan ini meluruskan persepsi salah berkembang pasca diumumkannya 14 rumah sakit yang diduga gunakan vaksin palsu," katanya.
Oleh karena itu, Satgas bekerja cepat untuk menuntaskan pendataan dan verifikasi nama pasien yang telah menerima vaksin palsu. Selanjutnya Satgas akan menyiapkan langkah-langkah imunisasi ulang.
Sementara itu, imunisasi ulang akan dilakukan pada Senin 18 Juli 2016 besok di Puskesmas Ciracas. Tercatat 197 pasien Klinik Bidan EN akan menerima imunisasi ulang dengan vaksin yang disediakan pemerintah dan dijamin keasliannya.
(dam)