Di Zambia, Fadli Zon Bicara Korupsi dan Peran Kaum Muda
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyampaikan pidato mengenai peran kelompok muda dalam pemberantasan korupsi pada Sidang Umum Inter Parliamentary Union (IPU) ke-134 di Zambia, Senin (21/3/2016).
Dalam perhelatan tersebut, Fadli Zon bertindak sebagai President Global Organization of Parliamentarians Against Corruption/Organisasi Parlemen Anti Korupsi Sedunia (GOPAC)
"Populasi kelompok muda yang berusia 10-24 tahun secara global saat ini mencapai 1,8 miliar. Angka ini semakin bertambah jika kita masukan populasi dalam kelompok usia 25-30 tahun. Angka tersebut menunjukkan besarnya potensi kelompok muda saat ini," tutur Fadli.
Menurut dia, pada saat yang sama tantangan saat ini dan ke depan semakin besar. Tren korupsi global mengalami peningkatan.
"Tapi sayangnya saat ini masih banyak dari kelompok muda yang tidak terberdayakan. Mereka masih terikat dengan kemiskinan, sulitnya akses pendidikan, dan bahkan masih berada dalam situasi konflik yang menyulitkan mereka untuk berkembang," tuturnya.
Padahal, sambung dia, pemuda memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan. Menurut dia, kaum muda adalah agen perubahan. "Masa depan setiap bangsa ada di tangan mereka," tandas politikus Partai Gerindra ini.
Fadli menyerukan seluruh anggota parlemen dunia, terutama anggota parlemen yang tergabung dalam GOPAC untuk membuat kebijakan yang kondusif bagi pemuda untuk berkembang dengan baik.
Baik dari aspek kesehatan, keamanan, pendidikan, dan juga kepada akses pekerjaan. "Pemuda harus dilibatkan secara aktif dalam pemberantasan korupsi. Pelibatan yang lebih inklusif terhadap pemuda, dapat mempercepat pemberantasan korupsi secara global." kata Fadli yang juga Ketua Delegasi Parlemen Indonesia pada IPU ke-134.
PILIHAN:
Ade Komarudin Sebut Semua Caketum Golkar Pesaing Berat
Dalam perhelatan tersebut, Fadli Zon bertindak sebagai President Global Organization of Parliamentarians Against Corruption/Organisasi Parlemen Anti Korupsi Sedunia (GOPAC)
"Populasi kelompok muda yang berusia 10-24 tahun secara global saat ini mencapai 1,8 miliar. Angka ini semakin bertambah jika kita masukan populasi dalam kelompok usia 25-30 tahun. Angka tersebut menunjukkan besarnya potensi kelompok muda saat ini," tutur Fadli.
Menurut dia, pada saat yang sama tantangan saat ini dan ke depan semakin besar. Tren korupsi global mengalami peningkatan.
"Tapi sayangnya saat ini masih banyak dari kelompok muda yang tidak terberdayakan. Mereka masih terikat dengan kemiskinan, sulitnya akses pendidikan, dan bahkan masih berada dalam situasi konflik yang menyulitkan mereka untuk berkembang," tuturnya.
Padahal, sambung dia, pemuda memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan. Menurut dia, kaum muda adalah agen perubahan. "Masa depan setiap bangsa ada di tangan mereka," tandas politikus Partai Gerindra ini.
Fadli menyerukan seluruh anggota parlemen dunia, terutama anggota parlemen yang tergabung dalam GOPAC untuk membuat kebijakan yang kondusif bagi pemuda untuk berkembang dengan baik.
Baik dari aspek kesehatan, keamanan, pendidikan, dan juga kepada akses pekerjaan. "Pemuda harus dilibatkan secara aktif dalam pemberantasan korupsi. Pelibatan yang lebih inklusif terhadap pemuda, dapat mempercepat pemberantasan korupsi secara global." kata Fadli yang juga Ketua Delegasi Parlemen Indonesia pada IPU ke-134.
PILIHAN:
Ade Komarudin Sebut Semua Caketum Golkar Pesaing Berat
(dam)