Jambore Nasional Sikapi Aliran Sesat dan Radikalisme
A
A
A
JAKARTA - Ketua Kwartir Pramuka Nasional Adhyaksa Dault mengemukakan sejumlah isu yang dihadapi bangsa akan dibahas dalam kegiatan Jambore Nasional Agustus mendatang.
Menurutnya, isu-isu yang akan disikapi berupa aliran sesat serta gerakan radikalisme yang meresahkan masyarakat. "Kemarin kami menerima di Cibubur instruksi Bapak Menko Polhukam,dan Ibu Mensos, kami menerima 712 eks Gafatar di Cibubur dan ada yang sudah pindah sebagian dan dan ada yang masih di situ," ujar Adhyaksa usai menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Adhyaksa mengatakan, gerakan Pramuka siap menjadi garda terdepan untuk menyikapi isu aliran sesat dan radikalisme. Bahkan, dia mengusulkan pada Kemendikbud agar gerakan Pramuka masuk dalam kurikulum pendidikan.
Selain menyikapi masalah aliran sesat, lanjut dia, Jambore Nasional juga akan memberikan materi berkaitan dengan deradikalisasi. Kata Adhyaksa, hal itu penting ditegaskan supaya generasi muda terhindar dari ajakan yang mengarah kepada tindakan radikalisme dan terorisme.
"Jelas (ada materi deradikalisasi). Menpora juga akan isi dan menteri terkait juga. Kita sudah ada kapusdiklat, ada pendidikan dan latihan yang kita arahkan pada adik-adik kita."
"Pelatih pembina kami itu ada namanya kursus mahir dasar (KMD), kursus mahir lanjutan dan seterusnya. (Materi) itu yang akan diberikan," tandasnya.
PILIHAN:
Presiden Jokowi Ingin Move On dari Kasus AS, BW dan Novel
Surya Paloh Dinilai Perlu Dihadirkan di Persidangan Gatot
Menurutnya, isu-isu yang akan disikapi berupa aliran sesat serta gerakan radikalisme yang meresahkan masyarakat. "Kemarin kami menerima di Cibubur instruksi Bapak Menko Polhukam,dan Ibu Mensos, kami menerima 712 eks Gafatar di Cibubur dan ada yang sudah pindah sebagian dan dan ada yang masih di situ," ujar Adhyaksa usai menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Adhyaksa mengatakan, gerakan Pramuka siap menjadi garda terdepan untuk menyikapi isu aliran sesat dan radikalisme. Bahkan, dia mengusulkan pada Kemendikbud agar gerakan Pramuka masuk dalam kurikulum pendidikan.
Selain menyikapi masalah aliran sesat, lanjut dia, Jambore Nasional juga akan memberikan materi berkaitan dengan deradikalisasi. Kata Adhyaksa, hal itu penting ditegaskan supaya generasi muda terhindar dari ajakan yang mengarah kepada tindakan radikalisme dan terorisme.
"Jelas (ada materi deradikalisasi). Menpora juga akan isi dan menteri terkait juga. Kita sudah ada kapusdiklat, ada pendidikan dan latihan yang kita arahkan pada adik-adik kita."
"Pelatih pembina kami itu ada namanya kursus mahir dasar (KMD), kursus mahir lanjutan dan seterusnya. (Materi) itu yang akan diberikan," tandasnya.
PILIHAN:
Presiden Jokowi Ingin Move On dari Kasus AS, BW dan Novel
Surya Paloh Dinilai Perlu Dihadirkan di Persidangan Gatot
(kri)