PKS Waspadalah Intervensi Pihak Luar Menyusup
A
A
A
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diingatkan untuk mengatasi perbedaan dengan tidak saling pecat memecat antarkader. Jika hal tersebut tetap dilakukan, maka akan memberi peluang terjadinya ketidakpuasaan.
Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesa (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, jika ketidakpuasan muncul maka akan mengakibatkan ketidakpuasan lain yang bisa dijadikan lubang bagi kekuatan luar untuk mengintervensi PKS.
"Kalau ada aksi saling pecat, maka akan muncul ketidakpuasan akan dimanfaatkan kekuatan lain untuk mengintervensi. Makanya saya bisa katakan sekarang, waspadalah, waspadalah," ujar Siti saat dihubungi, Rabu (13/1/2016).
Siti menilai, para elite PKS harus menyadari bahwa masyarakat sudah mengapresiasi partai bernafaskan Islam itu sebagai partai yang relatif solid dan bersatu padu.
"Meski selama ini tidak tertutup kemungkinan adanya faksi-faksi. Tapi di luar, orang melihat PKS sebagai partai yang kompak," ucapnya.
Menurut Siti, kalau kesolidan itu tidak bisa dipertahankan dan PKS tidak bisa memainkan politik yang harus diayun-ayun kapan harus kritis, kapan tidak perlu kritis, maka ini akan jadi masalah besar untuk PKS.
Diakuinya, masyarakat bisa melihat, tidak pernah ada kegaduhan dalam proses pergantian kepengurusan PKS selama ini. Dalam kasus tertangkapnya mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terkait kasus sapi impor pun, PKS terlihat tetap solid.
"Soliditas ini yang selama ini senantiasa menjadi kekuatan PKS. Publik akan tidak suka jika menyaksikan partai berkonflik. Jadi saya ingatkan jangan ada pecat memecat kalau bukan karena alasan pelanggaran hukum. Kalau hanya karena alasan politik, mainkan saja mengayun,” tegas Siti.
Pilihan:
PKS Bisa Dibubarkan jika Copot Fahri Hamzah
Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesa (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, jika ketidakpuasan muncul maka akan mengakibatkan ketidakpuasan lain yang bisa dijadikan lubang bagi kekuatan luar untuk mengintervensi PKS.
"Kalau ada aksi saling pecat, maka akan muncul ketidakpuasan akan dimanfaatkan kekuatan lain untuk mengintervensi. Makanya saya bisa katakan sekarang, waspadalah, waspadalah," ujar Siti saat dihubungi, Rabu (13/1/2016).
Siti menilai, para elite PKS harus menyadari bahwa masyarakat sudah mengapresiasi partai bernafaskan Islam itu sebagai partai yang relatif solid dan bersatu padu.
"Meski selama ini tidak tertutup kemungkinan adanya faksi-faksi. Tapi di luar, orang melihat PKS sebagai partai yang kompak," ucapnya.
Menurut Siti, kalau kesolidan itu tidak bisa dipertahankan dan PKS tidak bisa memainkan politik yang harus diayun-ayun kapan harus kritis, kapan tidak perlu kritis, maka ini akan jadi masalah besar untuk PKS.
Diakuinya, masyarakat bisa melihat, tidak pernah ada kegaduhan dalam proses pergantian kepengurusan PKS selama ini. Dalam kasus tertangkapnya mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terkait kasus sapi impor pun, PKS terlihat tetap solid.
"Soliditas ini yang selama ini senantiasa menjadi kekuatan PKS. Publik akan tidak suka jika menyaksikan partai berkonflik. Jadi saya ingatkan jangan ada pecat memecat kalau bukan karena alasan pelanggaran hukum. Kalau hanya karena alasan politik, mainkan saja mengayun,” tegas Siti.
Pilihan:
PKS Bisa Dibubarkan jika Copot Fahri Hamzah
(maf)