Soal Kocok Ulang Pemimpin DPR, Begini Reaksi Akbar Tanjung
Rabu, 18 November 2015 - 20:03 WIB

Soal Kocok Ulang Pemimpin DPR, Begini Reaksi Akbar Tanjung
A
A
A
JAKARTA - Politikus senior Partai Golkar Akbar Tanjung menilai usul pergantian atau kocok ulang pemimpin DPR dinilai terlalu dini.
Menurut Akbar, semua pihak harus bersabar menunggu hasil pemeriksaan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dalam penanganan kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
"Terlalu dini kocok ulang pimpinan DPR. Kita selesaikan dulu yang satu ini (kasus catut nama Jokowi-JK). Kita persilakan MKD menyekesaikan secara intern," kata Akbar di kediamannya di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (18/11/2015).
Dia yakin sampai saat ini MKD sebagai pihak yang menerima laporan belum melakukan verifikasi dan pendalaman alat bukti. (Baca juga: Usul Kocok Ulang Pemimpin DPR Muncul di Tengah Kasus Catut Nama)
Akbar mengakui sampai saat ini Golkar belum mengeluarkan sikap resmi terkait persoalan yang menyeret nama Setya Novanto ini.
Dia berjanji dalam waktu dekat akan berkomunikasi dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali, Abirizal Bakrie untuk membahas masalah tersebut.
"Mungkin dalam waktu dekat saya komunikasi dengan Ical. Saya ingin tindak lanjuti apa yang telah dibicarakan di kediaman saya dan kejadian Novanto baru-baru ini," kata mantan Ketua DPR ini.
PILIHAN:
Anggap Golkar Terancam, Akbar Tanjung Usul Munaslub
Menurut Akbar, semua pihak harus bersabar menunggu hasil pemeriksaan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dalam penanganan kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
"Terlalu dini kocok ulang pimpinan DPR. Kita selesaikan dulu yang satu ini (kasus catut nama Jokowi-JK). Kita persilakan MKD menyekesaikan secara intern," kata Akbar di kediamannya di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (18/11/2015).
Dia yakin sampai saat ini MKD sebagai pihak yang menerima laporan belum melakukan verifikasi dan pendalaman alat bukti. (Baca juga: Usul Kocok Ulang Pemimpin DPR Muncul di Tengah Kasus Catut Nama)
Akbar mengakui sampai saat ini Golkar belum mengeluarkan sikap resmi terkait persoalan yang menyeret nama Setya Novanto ini.
Dia berjanji dalam waktu dekat akan berkomunikasi dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali, Abirizal Bakrie untuk membahas masalah tersebut.
"Mungkin dalam waktu dekat saya komunikasi dengan Ical. Saya ingin tindak lanjuti apa yang telah dibicarakan di kediaman saya dan kejadian Novanto baru-baru ini," kata mantan Ketua DPR ini.
PILIHAN:
Anggap Golkar Terancam, Akbar Tanjung Usul Munaslub
(dam)