Gerindra: Jokowi Harus Sudahi Janji dan Pencitraan
A
A
A
JAKARTA - Gerindra meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak lagi memberikan janji-janji pada masyarakat. Jokowi harus fokus pada realisasi janji kampanye Pemilihan Presiden 2014 lalu.
"(Janji-janji) itu harus disudahi di tahun kedua ini, tidak perlu janji-janji tetapi wujudkan," kata Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2015).
Riza meminta mantan Gubernur DKI Jakarta ini menghentikan pencitraan yang tidak perlu. Sudah saatnya Jokowi fokus bekerja sebagai kepala negara.
"Pak Jokowi menurut saya masih terlalu banyak memberikan pencitraan tidak perlu. Kampanye sudah selesai, saatnya bekerja," tegasnya.
Riza juga melihat di satu tahun pemerintahannya, Jokowi masih terlihat menggampangkan sebuah masalah. Namun, sebaliknya persoalan itu belum juga bisa diatasi. Ia pun mencontohkan bencana kabut asap di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan.
"Pemimpin itu harus mampu mengidentifikasi masalah baru buat rencana dan solusi jadi tidak menggampangkan masalah. Termasuk belakangan soal asap. Soal asap ini sudah setiap tahun, sama seperti macet dan banjir di Jakarta tetapi juga lambat. Harusnya pemerintah, di manapun, pusat dan daerah, masalah yang ada bisa diantisipasi dan solusi," pungkasnya.
PILIHAN:
Jokowi: Ini Tahun Pahit
Satu Tahun Jokowi-JK, Revolusi Mental Masih Sekadar Jargon
"(Janji-janji) itu harus disudahi di tahun kedua ini, tidak perlu janji-janji tetapi wujudkan," kata Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2015).
Riza meminta mantan Gubernur DKI Jakarta ini menghentikan pencitraan yang tidak perlu. Sudah saatnya Jokowi fokus bekerja sebagai kepala negara.
"Pak Jokowi menurut saya masih terlalu banyak memberikan pencitraan tidak perlu. Kampanye sudah selesai, saatnya bekerja," tegasnya.
Riza juga melihat di satu tahun pemerintahannya, Jokowi masih terlihat menggampangkan sebuah masalah. Namun, sebaliknya persoalan itu belum juga bisa diatasi. Ia pun mencontohkan bencana kabut asap di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan.
"Pemimpin itu harus mampu mengidentifikasi masalah baru buat rencana dan solusi jadi tidak menggampangkan masalah. Termasuk belakangan soal asap. Soal asap ini sudah setiap tahun, sama seperti macet dan banjir di Jakarta tetapi juga lambat. Harusnya pemerintah, di manapun, pusat dan daerah, masalah yang ada bisa diantisipasi dan solusi," pungkasnya.
PILIHAN:
Jokowi: Ini Tahun Pahit
Satu Tahun Jokowi-JK, Revolusi Mental Masih Sekadar Jargon
(hyk)