Menhan Gelar Raker Tertutup Bersama Komisi I DPR
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu muncul di Gedung DPR pagi ini. Kedatangannya di Kompleks Parlemen, Senayan itu dalam rangka menggelar rapat kerja (Raker) bersama Komisi I.
Sejumlah isu strategis dan pagu anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 akan dibahas dalam Raker ini.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan, pihaknya bersama Menhan sepakat menggelar rapat tersebut secara tertutup karena menyangkut beberapa isu yang menyangkut rahasia pertahanan negara.
"Usulan rapat dilakukan tertutup. Dikarenakan banyak pembahasan dalam pendalaman yang sifatnya sensitif," kata Mahfudz yang juga menjadi pimpinan rapat, Senin (21/9/2015).
Sebelum memutuskan rapat tesebut berjalan tertutup, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu sempat memberikan gambaran pertanyaan yang nantinya menjadi bahan pendalaman bagi anggota Komisi I.
Diantaranya, terkait adanya perampingan anggaran Kemenhan dan TNI yang diajukan dalam RAPBN 2016. Isu kebijakan pertahanan guna mengantisipasi dinamika politik di Laut China Selatan juga tak luput dari perhatian.
Selain itu, Komisi I juga akan mengupdate status kerja sama pertahanan antara Indonesia dengan beberapa negara sahabat yang sudah dan yang akan dilakukan.
"Soal kebijakan kerja sama dengan negara sahabat, sejak periode Komisi I sebelumnya sudah dicanangkan, perlu dilakukan penguatan dengan para negara sahabat secara strategis," kata Mahfudz.
PILIHAN:
Usut Kasus PDAM Makassar, KPK Panggil Charly
Hakim Hadirkan Akil Mochtar di Sidang Bupati Morotai
Sejumlah isu strategis dan pagu anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 akan dibahas dalam Raker ini.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan, pihaknya bersama Menhan sepakat menggelar rapat tersebut secara tertutup karena menyangkut beberapa isu yang menyangkut rahasia pertahanan negara.
"Usulan rapat dilakukan tertutup. Dikarenakan banyak pembahasan dalam pendalaman yang sifatnya sensitif," kata Mahfudz yang juga menjadi pimpinan rapat, Senin (21/9/2015).
Sebelum memutuskan rapat tesebut berjalan tertutup, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu sempat memberikan gambaran pertanyaan yang nantinya menjadi bahan pendalaman bagi anggota Komisi I.
Diantaranya, terkait adanya perampingan anggaran Kemenhan dan TNI yang diajukan dalam RAPBN 2016. Isu kebijakan pertahanan guna mengantisipasi dinamika politik di Laut China Selatan juga tak luput dari perhatian.
Selain itu, Komisi I juga akan mengupdate status kerja sama pertahanan antara Indonesia dengan beberapa negara sahabat yang sudah dan yang akan dilakukan.
"Soal kebijakan kerja sama dengan negara sahabat, sejak periode Komisi I sebelumnya sudah dicanangkan, perlu dilakukan penguatan dengan para negara sahabat secara strategis," kata Mahfudz.
PILIHAN:
Usut Kasus PDAM Makassar, KPK Panggil Charly
Hakim Hadirkan Akil Mochtar di Sidang Bupati Morotai
(kri)