Saatnya Ekonomi Berdikari

Sabtu, 12 September 2015 - 10:29 WIB
Saatnya Ekonomi Berdikari
Saatnya Ekonomi Berdikari
A A A
Mohamad Aqwamul Kirom
Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik, Aktivis HMI


”Suatu bangsa hanyalah menjadi kuat kalau patriotismenya meliputi patriotisme ekonomi. Ini memang jalan yang benar ke arah kekuatan bangsa, jalan yang jujur, jalan yang tepat.” (Bung Karno) Memang tidak bisa dimungkiri bahwasanya dulu Indonesia adalah negara yang paling unggul diwilayah Asia Tenggara.

Terbukti dengan diberikannya gelar Macan Asia kepada Indonesia sudah cukup menggambarkan betapa kokohnya negeri ini dibandingkan dengan yang lain. Pemberian gelar Macan Asia tidak serta-merta diberikan kepada Indonesia. Keunggulan di bidang ekonomi, pendidikan, pangan sampai pertahanan merupakan kunci kekuatan Indonesia kala itu.

Namun seiring berjalannya waktu perekonomian Indonesia yang dulu besar dan banggakan sekarang menjadi mengecil lalu menghilang. Ibarat peribahasa lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya . Ya, kini memang perekonomian Indonesia tidaklah sehebat dulu dan memang yang diceritakan di atas semua itu hanyalah romantisme masa lalu, kini kondisi Indonesia sangatlah berbeda.

Berbagai konflik kepentingan telah banyak mencederai perekonomian negeri ini. Mulai konflik di kalangan pemerintah pusat hingga pemerintah daerah membuat terabaikannya kedaulatan ekonomi nasional. Karenanya banyak sekali SDA strategis kita diambil oleh pihak asing serta persaingan tidak sempurna antara produk lokal dan impor menjadi catatan merah bagi rapor perekonomian nasional.

Keguncangan perekonomian Indonesia seharusnya tidak perlu terjadi mengingat bangsa Indonesia memiliki pengalaman yang cukup baik dalam membangun ekonomi mandiri. Eksistensi ekonomi lokal perlu digali kembali, idealisme serta komitmen untuk mencintai produk dalam negeri perlu ditumbuhkan kembali. Dengan selalu membeli produk-produk lokal merupakan suatu bentuk tindakan nyata untuk mengembalikan jati diri perekonomian negeri ini.

Saatnya ekonomi berdikari. Berdiri di atas kaki sendiri, kita semua yakin bahwa ekonomi kita akan tetap hidup tanpa harus bergantung kepada negara lain. Ada banyak usaha kecil masyarakat yang bisa menjalankan usahanya sendiri tanpa embel-embel impor dari luar negeri seperti warung kaki lima, warung kelontong serta koperasi desa mandiri, bisa menjadi pelopor kemandirian Indonesia dalam hal ekonomi.

Mari kembali kepada produk dalam negeri supaya rakyat sejahtera dan mandiri sehingga apa yang dinamakan toto titi tentrem kertaraharja, gemah ripah loh jinawi benar-benar akan terjadi di bumi Indonesia ini.
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6709 seconds (0.1#10.140)