Jangan Buru-buru Anggarkan Proyek DPR, Tunggu Kajian Pemerintah

Rabu, 26 Agustus 2015 - 15:58 WIB
Jangan Buru-buru Anggarkan...
Jangan Buru-buru Anggarkan Proyek DPR, Tunggu Kajian Pemerintah
A A A
JAKARTA - Para pemimpin dan anggota DPR diminta tidak terburu-buru menganggarkan tujuh proyek pembangunan kompleks DPR dalam APBN 2016. Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang lesu harus menjadi pertimbangan dalam proyek pembangunan tersebut.

Wakil Ketua Fraksi Partai Nasional Demkrat (Nasdem) Johnny G Plate mengatakan, tidak ada yang salah dengan proyek tersebut. Namun lebih baik proyek tersebut dimulai ketika kondisi perekonomian Indonesia telah stabil.

Menurutnya harus ada skala prioritas saat pemerintah mengeluarkan anggarannya. "Yang perlu menjadi prioritas saat ini bagaimana untuk menciptakan lapangan kerja di daerah, terkait perlindungan sosial untuk 6 juta warga miskin," kata Johnny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/8/2015).

Fraksi Nasdem sendiri akan menunggu kajian pemerintah terkait proyek DPR tersebut. "Apakah itu bisa dibiayai sekarang, dengan kondisi ekonomi negara saat ini," ujarnya.

Anggota Komisi XI itu menjelaskan, saat ini kondisi perekonomian Indonesia sedang berada di posisi riskan. Nilai tukar rupiah capai Rp14.054 per USD, dengan inflasi mencapai 7,6 persen pada bulan Juli lalu.

Maka itu dia meminta agar baik pemimpin maupun anggota DPR sabar menunggu putusan pemerintah. "Kelenturan fiskal juga menjadi pekerjaan berat untuk dipenuhi, pemerintah sedang mengkaji kembali," tandas Johnny.
(hyk)
Berita Terkait
Daftar Lengkap 580 Anggota...
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR yang Dilantik Hari Ini
SDI Sebut Sangat Berlebihan...
SDI Sebut Sangat Berlebihan Kinerja DPR RI Sekarang Dianggap Terburuk di Era Reformasi
Dua Fraksi DPR Enggan...
Dua Fraksi DPR Enggan Laporkan Kasus Corona Anggotanya
Ketua DPR Ajak Gotong...
Ketua DPR Ajak Gotong Royong Atasi Pandemi Corona
DPR Batasi Tamu yang...
DPR Batasi Tamu yang Masuk ke Kompleks Senayan
Sidang Pertama DPR 2020-2021...
Sidang Pertama DPR 2020-2021 Dihadiri 98 Anggota Secara Fisik, 231 Virtual
Berita Terkini
Dompet Dhuafa Salurkan...
Dompet Dhuafa Salurkan 35.000 Hewan Kurban ke Penjuru Nusantara hingga Palestina
57 menit yang lalu
Waspada Upaya Segregasi...
Waspada Upaya Segregasi Masyarakat lewat Narasi Perang Akhir Zaman
1 jam yang lalu
Bahas Gagasan Geopolitik...
Bahas Gagasan Geopolitik Gus Dur, ISNU Dukung Diplomasi Global Presiden Prabowo
1 jam yang lalu
6 Eks Pejabat PT Antam...
6 Eks Pejabat PT Antam Dituntut 9 Tahun Penjara Terkait Kasus Cap Emas Antam Ilegal
1 jam yang lalu
PDIP Ogah Campuri Urusan...
PDIP Ogah Campuri Urusan Peluang Jokowi Jadi Ketum PSI
2 jam yang lalu
Malam Ini di INTERUPSI...
Malam Ini di INTERUPSI JOKOWI SIAP KEMBALI KE POLITIK Bersama Ariyo Ardi, Anisha Dasuki, dan Narasumber Kredibel, Live di iNews
2 jam yang lalu
Infografis
Tatib Direvisi, DPR...
Tatib Direvisi, DPR Bisa Copot Kapolri hingga Pimpinan KPK
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved