Ini Alasan Gus Mus Mundur dari Rois Aam PBNU
A
A
A
DEPOK - Kiai Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus memiliki alasan mengapa dirinya mundur dari jabatan Rois Aam Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU). Dia pun menjawab dengan kalimat rendah hati seorang kiai.
“Saya itu belum maqomnya (derajat), jadi Rois Aam itu maqomnya tinggi sekali, saya masih rendah sekali,” katanya usai menghadiri pernikahan putri Pengamat Politik LIPI Prof Hermawan Soelistyo di Depok, Sabtu (15/8/2015).
Dia menyebut masih banyak nama yang lebih layak disbanding dirinya. “Ada banyak yang layak, mereka semua lebih pantas dari saya,” ungkapnya.
Gus Mus menyebut saat ini iklim suasana kebatinan di dalam internal PBNU biasa saja. Dia menilai ramainya Muktamar PBUN beberapa waktu lalu bagian dari sebuah dinamika.
“Biasa NU itu banyak sekali ya, 80 juta, macam-macam ada yang kiai, santri, pejabat, macam-macam tumplek. Kalau ramai itu biasa, enggak ada muktamar NU enggak ramai, orangnya banyak kan,” ungkapnya.
Perlu diketahui, panitia Sidang Pleno Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) menerima surat resmi ketidakbersediaan Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus sebagai Rois Aam PBNU. Sehingga Kiai Ma'ruf Amin otomatis ditetapkan sebagai Rois Aam menggantikan Gus Mus.
Sebelumnya, sembilan kiai yang ditunjuk sebagai Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) menunjuk Gus Mus menjadi Rois Aam PBNU, sementara Kiai Ma'ruf Amin menjadi Wakil Rois Aam.
PILIHAN:
Kritik Media, Jokowi Warisi Sifat Megawati
Rabu, Sidang Perdana PK Praperadilan Hadi Peornomo Digelar
“Saya itu belum maqomnya (derajat), jadi Rois Aam itu maqomnya tinggi sekali, saya masih rendah sekali,” katanya usai menghadiri pernikahan putri Pengamat Politik LIPI Prof Hermawan Soelistyo di Depok, Sabtu (15/8/2015).
Dia menyebut masih banyak nama yang lebih layak disbanding dirinya. “Ada banyak yang layak, mereka semua lebih pantas dari saya,” ungkapnya.
Gus Mus menyebut saat ini iklim suasana kebatinan di dalam internal PBNU biasa saja. Dia menilai ramainya Muktamar PBUN beberapa waktu lalu bagian dari sebuah dinamika.
“Biasa NU itu banyak sekali ya, 80 juta, macam-macam ada yang kiai, santri, pejabat, macam-macam tumplek. Kalau ramai itu biasa, enggak ada muktamar NU enggak ramai, orangnya banyak kan,” ungkapnya.
Perlu diketahui, panitia Sidang Pleno Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) menerima surat resmi ketidakbersediaan Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus sebagai Rois Aam PBNU. Sehingga Kiai Ma'ruf Amin otomatis ditetapkan sebagai Rois Aam menggantikan Gus Mus.
Sebelumnya, sembilan kiai yang ditunjuk sebagai Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) menunjuk Gus Mus menjadi Rois Aam PBNU, sementara Kiai Ma'ruf Amin menjadi Wakil Rois Aam.
PILIHAN:
Kritik Media, Jokowi Warisi Sifat Megawati
Rabu, Sidang Perdana PK Praperadilan Hadi Peornomo Digelar
(kri)