Said Aqil: Selama 5 Tahun Kami Banyak Salah
A
A
A
JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Demisioner KH Said Aqil Siroj menyatakan rasa terima kasihnya pada muktamirin yang mengikuti rangkaian muktamar hingga mendekati puncak.
"Alhamdulillah setelah pidato Plt Rais Aam Gus Mus (KH Mustofa Bisri), muktamar ini berlangsung dengan baik sesuai tuntutan akhlakul karimah. Sopan dan santun sesuai ciri khas santri di NU," kata Said Aqil, Rabu (5/8/2015).
Karena itu, Said atas nama PBNU mohon maaf yang sebesar-besarnya. Baik secara pribadi maupun sewaktu memegang ketua umum tanfidziyah terdapat kesalahan dan kekhilafan.
"Pasti selama lima tahun, kami banyak melakukan kesalahan. Itu karena kami hanya manusia biasa yang tidak memiliki kelebihan apa-apa," ujarnya.
Kiai Said juga juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder muktamar ke-33 NU di Jombang. Mulai dari SC dan OC, panitia daerah, Tebuireng, Tambakberas, Denanyar, dan Rejoso. Seluruh aparat keamanan kepolisian baik Banser, Pagar Nusa, maupun kepolisian.
"Tanpa dukungan semuanya, keindahan muktamar ini akan sulit kita rasakan seperti sekarang ini," katanya.
Untuk itu, Kiai Said juga sangat berharap dalam pleno-pleno yang tersisa, muktamar juga berlangsung dengan mengedepankan akhlakul karimah sebagai ciri khas santri yang tawadlu’ kepada para guru.
"Kita ini santri yang taat guru. Guru kita itu adalah para kiai yang selalu kita junjung tinggi kalimat dan fatwanya. Makanya siapa pun yang terpilih sebagai ketua PBNU, para kiai tetap guru kita, dan kita-kita ini adalah santri para kiai yang sangat kita hormati," ungkapnya.
Soal kesiapan dirinya maju lagi sebagai ketua tanfidziyah, Kiai Said kembali menyatakan siap menang dan siap kalah. Apalagi jika sudah mendapat amanat dari para kiai sepuh, dengan mengucap Bismillah dirinya siap 1000% maju.
"Sebagai santri, saya selalu diajari sikap optimis. Karena itu saya juga optimis dipilih lagi oleh para muktamirin," tegasnya.
"Alhamdulillah setelah pidato Plt Rais Aam Gus Mus (KH Mustofa Bisri), muktamar ini berlangsung dengan baik sesuai tuntutan akhlakul karimah. Sopan dan santun sesuai ciri khas santri di NU," kata Said Aqil, Rabu (5/8/2015).
Karena itu, Said atas nama PBNU mohon maaf yang sebesar-besarnya. Baik secara pribadi maupun sewaktu memegang ketua umum tanfidziyah terdapat kesalahan dan kekhilafan.
"Pasti selama lima tahun, kami banyak melakukan kesalahan. Itu karena kami hanya manusia biasa yang tidak memiliki kelebihan apa-apa," ujarnya.
Kiai Said juga juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder muktamar ke-33 NU di Jombang. Mulai dari SC dan OC, panitia daerah, Tebuireng, Tambakberas, Denanyar, dan Rejoso. Seluruh aparat keamanan kepolisian baik Banser, Pagar Nusa, maupun kepolisian.
"Tanpa dukungan semuanya, keindahan muktamar ini akan sulit kita rasakan seperti sekarang ini," katanya.
Untuk itu, Kiai Said juga sangat berharap dalam pleno-pleno yang tersisa, muktamar juga berlangsung dengan mengedepankan akhlakul karimah sebagai ciri khas santri yang tawadlu’ kepada para guru.
"Kita ini santri yang taat guru. Guru kita itu adalah para kiai yang selalu kita junjung tinggi kalimat dan fatwanya. Makanya siapa pun yang terpilih sebagai ketua PBNU, para kiai tetap guru kita, dan kita-kita ini adalah santri para kiai yang sangat kita hormati," ungkapnya.
Soal kesiapan dirinya maju lagi sebagai ketua tanfidziyah, Kiai Said kembali menyatakan siap menang dan siap kalah. Apalagi jika sudah mendapat amanat dari para kiai sepuh, dengan mengucap Bismillah dirinya siap 1000% maju.
"Sebagai santri, saya selalu diajari sikap optimis. Karena itu saya juga optimis dipilih lagi oleh para muktamirin," tegasnya.
(maf)