Bentuk Pasukan Deteksi Dini Jantung
A
A
A
Pasukan deteksi dini jantung, sepertinya hal ini terdengar aneh. Kebanyakan mengira jika jenis penyakit ini hanya menyerang orang kalangan atas saja, padahal siapa saja bisa mendapatkan serangan jantung.
Pengobatannyapun disebut terbilang mahal, namun atas kepedulian Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto semuanya digratiskan. Bahkan, pria berkacamata ini dengan keyakinannya menghadirkan ide baru home care serangan jantung, dimana didalamnya lengkap dengan pasukan deteksi dini jantung. Secara resmi, program ini dihadirkan atas kerja sama Pemkot Makassar dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Makassar.
Home care jantung ini diresmikan, di Grand Clarion Makassar, Sabtu (13/6). Peresmian tersebut dilakukan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Naisyah Azikin dan disaksikan Ketua PERKI Makassar Idar Mappangara serta peserta seminar Makassar Cardiovascular Update (MCVU). Danny Pomanto menuturkan, peresmian home care serangan jantung sebagai komitmen pemkot dalam mendukung program Pemkot Makassar Dottorota, yang menyediakan layanan kunjungan dokter ke rumah pasien sekaligus lanjutan pengaplikasian program Tele medicine yang pernah dilaunching.
“Hadirnya program ini tentunya diharapkan dapat menjadikan Makassar sebagai percontohan program pelayanan serangan jantung secara dini, apalagi ini menjadi terobosan baru soal kegawatanjantung,” tuturnya.
Tak hanya itu, ide ini muncul atas hasil hasil risert yang menyebutkan jika Makassar termasuk kota yang masyarakat paling besar terkena serangan jantung di Indonesia."Dalam setahun ini berdasar riset ada sekitar 11% orang sakit.Penduduk kita 1,4 jiwa, kalau 11% itu berarti ada sekitar 140 ribu orang sakit dalam setahun. Artinya sebagian ada yang terkena serangan jantung. Hitungan ini juga kita gunakan sehingga jumlah Dottorota bisa 48 unit.
140 ribu orang dibagi 12 bulan ada sekitar 11.000 orang sakit setip bulan. Orang sakit perlu dokter hanya 50 persen saja,"hitung konsultan tata ruang ini. Dia menjelaskan, layanan yang diberikan homecare serangan jantung terhadap keluhan penanganannyeri dada dengan menyiapkan sebanyak lima dokter ahli jantung dan lima assitennya, akses layanannya dapat dilakukan di call center 082188855123. Danny memaparkan, layanan ini semakin menambah layanan program Dottorotta.
Untuk itu, diharapkan layanannya bisa cepat, tepat dan pro rakyat, apalagi sudah dilengkapi tim medis handal dengan dukungan 46 puskesmas, pustu 38 hingga rumah sakit daerah dan skala regional. Danny mengungkapkan, pasukan serangan jantung yang terintegrasikan dengan layanan homecare, mendapat dukungan sepenuhnya dari pakar ahli Telemedika Prof. Dr. Idar Mapangara dan termasuk dokter ahli serangan jantung. "SDM kita sudah ada, salah satunya Dokter Idar. Beliau sementara susun berapa jumlah pasukannya. Ini juga baru mau kita rapat lebih lanjut,"ucap Danny.
Dia pun menambahkan selain merevitalisasi puskesmas serangan jantung, telah diusulkan ke Dinas Kesehatan untuk menyiapkan anggaran membeli ambulance mewah yang bisa langsung menangani pasien penyakit tersebut.
"Jadi care and rescue center (carester) kita ada enam, saya sudah kasih tau ibu kadis untuk beli ambulance mewah yang bisa menangani jantung diatas, kalau Bantaeng kan bekas, kita maunya baru. Kita mau paling baru, sayang kalau bekas, tidak kompetebel dengan alat 4G. kata Danny.
Budi santoso
Pengobatannyapun disebut terbilang mahal, namun atas kepedulian Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto semuanya digratiskan. Bahkan, pria berkacamata ini dengan keyakinannya menghadirkan ide baru home care serangan jantung, dimana didalamnya lengkap dengan pasukan deteksi dini jantung. Secara resmi, program ini dihadirkan atas kerja sama Pemkot Makassar dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Makassar.
Home care jantung ini diresmikan, di Grand Clarion Makassar, Sabtu (13/6). Peresmian tersebut dilakukan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Naisyah Azikin dan disaksikan Ketua PERKI Makassar Idar Mappangara serta peserta seminar Makassar Cardiovascular Update (MCVU). Danny Pomanto menuturkan, peresmian home care serangan jantung sebagai komitmen pemkot dalam mendukung program Pemkot Makassar Dottorota, yang menyediakan layanan kunjungan dokter ke rumah pasien sekaligus lanjutan pengaplikasian program Tele medicine yang pernah dilaunching.
“Hadirnya program ini tentunya diharapkan dapat menjadikan Makassar sebagai percontohan program pelayanan serangan jantung secara dini, apalagi ini menjadi terobosan baru soal kegawatanjantung,” tuturnya.
Tak hanya itu, ide ini muncul atas hasil hasil risert yang menyebutkan jika Makassar termasuk kota yang masyarakat paling besar terkena serangan jantung di Indonesia."Dalam setahun ini berdasar riset ada sekitar 11% orang sakit.Penduduk kita 1,4 jiwa, kalau 11% itu berarti ada sekitar 140 ribu orang sakit dalam setahun. Artinya sebagian ada yang terkena serangan jantung. Hitungan ini juga kita gunakan sehingga jumlah Dottorota bisa 48 unit.
140 ribu orang dibagi 12 bulan ada sekitar 11.000 orang sakit setip bulan. Orang sakit perlu dokter hanya 50 persen saja,"hitung konsultan tata ruang ini. Dia menjelaskan, layanan yang diberikan homecare serangan jantung terhadap keluhan penanganannyeri dada dengan menyiapkan sebanyak lima dokter ahli jantung dan lima assitennya, akses layanannya dapat dilakukan di call center 082188855123. Danny memaparkan, layanan ini semakin menambah layanan program Dottorotta.
Untuk itu, diharapkan layanannya bisa cepat, tepat dan pro rakyat, apalagi sudah dilengkapi tim medis handal dengan dukungan 46 puskesmas, pustu 38 hingga rumah sakit daerah dan skala regional. Danny mengungkapkan, pasukan serangan jantung yang terintegrasikan dengan layanan homecare, mendapat dukungan sepenuhnya dari pakar ahli Telemedika Prof. Dr. Idar Mapangara dan termasuk dokter ahli serangan jantung. "SDM kita sudah ada, salah satunya Dokter Idar. Beliau sementara susun berapa jumlah pasukannya. Ini juga baru mau kita rapat lebih lanjut,"ucap Danny.
Dia pun menambahkan selain merevitalisasi puskesmas serangan jantung, telah diusulkan ke Dinas Kesehatan untuk menyiapkan anggaran membeli ambulance mewah yang bisa langsung menangani pasien penyakit tersebut.
"Jadi care and rescue center (carester) kita ada enam, saya sudah kasih tau ibu kadis untuk beli ambulance mewah yang bisa menangani jantung diatas, kalau Bantaeng kan bekas, kita maunya baru. Kita mau paling baru, sayang kalau bekas, tidak kompetebel dengan alat 4G. kata Danny.
Budi santoso
(ars)