Anggaran Pariwisata Naik Empat Kali Lipat

Kamis, 25 Juni 2015 - 10:21 WIB
Anggaran Pariwisata Naik Empat Kali Lipat
Anggaran Pariwisata Naik Empat Kali Lipat
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menaikkan anggaran pariwisata hingga empat kali lipat atau menjadi Rp4 triliun pada tahun 2016. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, anggaran tersebut akan digunakan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia ke mancanegara yang sudah mulai bebas visa kunjungan (BVK).

”Sekarang anggaran pariwisata sekitar Rp1,3 triliun dari sebelumnya Rp300 miliar, lalu dinaikkan empat kali sama beliau. Tadi (kemarin) beliau secara lisan ke saya bilang akan dinaikkan empat kali lagi,” ungkap Arief Yahya diKantor Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Presiden Jokowi siang kemarin secara khusus menggelar rapat terbatas membahas peningkatan pariwisata setelah diterbitkannya perpres bebas visa bagi 30 negara.

Perpres No 69/2015 tentang Bebas Visa Kunjungan ditandatangani Presiden Jokowi pada 9 Juni 2015. Dalam perpres itu antara lain disebutkan, bebas visa kunjungan diberikankepada orangasingwarga negara dari negara tertentu dan pemerintah wilayah administrasi khusus dari negara tertentu dengan memperhatikan asas timbal balik dan asas manfaat. Dengan terbitnya perpres ini, sekitar 45 negara dinyatakan bebas masuk berkunjung ke Indonesia tanpa mengurus visa kunjungan.

Tahun ini jumlah wisatawan mancanegara (wisman), menurut Arief, 10 juta orang dan wisatawan khusus sebanyak 255 juta orang. Dibukanya BVK diharapkan Arief dapat meningkatkan jumlah wisatawan sekitar satu juta wisatawan dalam setahun. ”Atau efektifnya sekarang dalam enam bulan ada tambahan 500.000 wisatawan.

Jadi, kita yakini tahun ini akan tercapai sekitar 10,5 juta wisman, di mana 500.000 di antaranya dari BVK, sedangkan wisatawan khususnya akan tercapai 250 juta,” paparnya. Menurut Arief, target devisa yang dapat dikantongi pemerintah akan mencapai sebesar Rp12 triliun per tahun. ”Jadi, saya melihat betapa mudahnya mencari uang melalui pariwisata. Dengan satu kebijakan saja, kita sudah bisa menghasilkan itu,” ujarnya.

Selain meningkatkan anggaran pariwisata, pemerintah juga berencana meningkatkan jumlah BVK kepada 30 negara lainnya tahun depan. Pengajuan resiprokal tersebut akan segera diajukan secepatnya sehingga total jumlah negara BVK mencapai 75 negara. Menurut Arief, saat ini Indonesia memiliki 222 kawasan pengembangan pariwisata nasional. Dari jumlah itu, pemerintah akan mengembangkan empat wilayah untuk kawasan ekonomi khusus pariwisata.

Keempat wilayah itu adalah Tanjung Lesung (Banten), Mandailika (Lombok Tengah), Morotai (Maluku Utara), dan Semangkai (Sumatera Utara). ”Itu yang sedang kita kerjakan, namun kita punya 222 wilayah itu perlu kita akselerasi. Dan saya harapkan mulai bulan Juli ini sudah akan terasa promosi, terutama promosi bebas visa yang sudah diberlakukan,” ungkapnya.

Saat membuka rapat terbatas, Presiden Jokowi meminta agar menteri pariwisata tidak hanya mengandalkan BVK untuk menarik wisatawan mancanegara dan meningkatkan devisa. Presiden meminta agar dilakukan terobosan-terobosan baru yang lebih menyasar pada pariwisata sehingga kunjungan wisatawan dapat melonjak tajam.

”Dan yang paling penting bisa mendatangkan fresh by safeweb"> money dan sangat baik untuk negara. Saat pertumbuhan ekonomi sedang turun, yang bisa memberikan devisa dalam waktu singkat adalah sektor pariwisata,” ujar Jokowi. Presiden mengungkapkan, untuk mendatangkan wisatawan asing sangat dibutuhkan kreativitas, seperti membuat paket destinasi wisata yang menarik.

Rarasati syarief
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7826 seconds (0.1#10.140)