Memudarnya Nilai-Nilai Pancasila

Rabu, 17 Juni 2015 - 08:06 WIB
Memudarnya Nilai-Nilai Pancasila
Memudarnya Nilai-Nilai Pancasila
A A A
Benediktus Fatubun
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Pancasila merupakan landasan dari perjalanan hidup berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Pada 1 Juni 2015 Pancasila memasuki usia yang ke-50 tahun.

Dalam usianya yang ke-50 tahun tersebut, Indonesia memberikan kado yang begitu istimewa. Kado yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang tertera di dalamnya. Masyarakat Indonesia atau yang lebih tepatnya petinggi-petinggi negara ini memberikan kado berupa masalah bagi negara ini, dan kasus-kasus yang dilakukan para wakil rakyat demi kepentingan diri sendiri hingga melanggar landasan hidup bernegara ini.

Pada era modern ini nilainilai yang tertera dalam Pancasila sangat sulit diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Atau, mungkin nilai-nilai Pancasila itu hanya dapat diwujudkan bagi mereka yang mempunyai kedudukan yang penting dan mungkin juga bagi mereka yang empunya segalagalanya untuk berkuasa?

Nilai-nilai yang tertera dalam Pancasila tampaknya tidak berlaku bagi kaum kecil dan miskin, bagi mereka yang tinggal di pinggiran hotel-hotel megah, dan mereka yang terasingkan dari apa yang namanya teknologi dan kehidupan yang layak. Semua hal tersebut bukanlah isapan jempol belaka, melainkan sesuatu hal yang benar-benar terjadi dalam perjalanan bangsa ini.

Begitu banyak orang pintar di negeri ini, tapi kenapa mereka tidak dapat memahami arti Pancasila beserta nilai-nilai yang terikat di dalamnya? Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat membingungkan. Semua masalah tersebut terjadi karena pemimpin-pemimpin kita hanya cerdas secara intelektual, namun hatinya tidak secerdas otaknya. Mereka memang mengerti arti dan makna dari Pancasila beserta nilai-nilai yang tertera di dalamnya. Tapi, mereka tidak mampu menyerap dan menghayati setiap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Yang terpenting, mereka tidak mampu mengimplementasikan semua hal tersebut. Alangkah baiknya jika para pemimpin negara ini mencoba turun dan berelasi dengan masyarakat sekitar. Bersedia mendengar keluh-kesah mereka dan apa yang mereka inginkan. Janganlah wakil rakyat hanya duduk di atas kursi empuknya dan bersantai-santai karena para wakil rakyat dipilih guna menyampaikan aspirasi masyarakat, bukan untuk menyampaikan aspirasi personal demi kenikmatan pribadi. Nilai-nilai dalam Pancasila masih dapat dihidupkan kembali melalui generasi-generasi muda pada masa kini.

Semoga para generasi muda dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan oleh pemimpin- pemimpin yang terdahulu. Yang tidak kala pentingnya, para generasi muda sekarang harus dapat dan mampu memahami arti dan makna Pancasila beserta nilainilainya.

Jika para generasi muda sekarang dapat memahami Pancasila beserta nilai-nilai yang terikat di dalamnya, rasanya semua persoalan yang kita hadapi dapat terselesaikan. Semoga.

(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7509 seconds (0.1#10.140)