Prinsip Hidup Berasas Pancasila

Selasa, 16 Juni 2015 - 09:07 WIB
Prinsip Hidup Berasas...
Prinsip Hidup Berasas Pancasila
A A A
Rizky Pujianto
Mahasiswa Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial UNJ, Staf Lembaga Kajian Mahasiswa UNJ. Universitas Negeri Jakarta

Saat ini mungkin dapat dikatakan bahwa banyak orang tahu dan sering berucap Pancasila, namun tidak banyak orang yang mempraktikkannyadalam kehidupan nyata sehari-hari.

Bahkan lebih parahnya lagi Pancasila seakan kehilangan ruh sebagai identitasbangsa. Hal kecil yang dapat kita amati saat ini, kaum muda lebih tertarik menghafal lagu populer ketimbang mendengar ceramah atau membaca buku tentang sejarah kelahiran Pancasila agar memahami kenyataan sebenarnya apa, siapa, dan bagaimana Pancasila sesungguhnya. Bukan hanya itu, dalam berpolitik saat ini pun bangsa kita hampir sudah tidak menggunakan prinsip Pancasila.

Beberapa contoh kecil maraknya perpecahan partai yang bukan dilatarbelakangi ideologi, melainkan dilatarbelakangi oleh hasrat untuk terus berkuasa. Selain itu, perilaku korupsi secara jelas sudah dikatakan merugikan kehidupan bangsa dan negara, toh sampai saat ini masih terus merajalela.

Di lain hal para kelompok agamawan masih saling berprinsip pada sikap primordial pada kepercayaannya sendiri tanpa melihat ada kepercayaan orang lain, padahal sila pertama yang dikatakan Ketuhanan Yang Maha Esa telah mengajarkan untuk menjunjung tinggi manusia yang mempercayai tuhan dalam segi agama apa pun.

Tetapi, kita masih harus menelan pil pahit melihat mereka bertarung sampai pertumpahan darah dan nyawa sekalipun atas nama tuhan mereka masing-masing. Elemen penting dalam menanamkan sikap hidup berprinsip pada Pancasila secara dasar terdapat pada prinsip pendidikan kita untuk melahirkan generasi yang peduli terhadap sikap hidup Pancasila pun nyatanya. Kini dalam persoalan kecil para kaum terpelajar kita di beberapa lapisan masyarakat masih menjadikan kekerasan sebagai jalan keluar.

Di sini dapat kita pahami apakah pendidikan kita gagal melahirkan manusia-manusia bermental Pancasila? Dan, sampai hari ini pula kita masih harus rela melihat kenyataan banyak kelompok masyarakat yang hidup bukan berdasarkan prinsip Pancasila, dalam hal berpolitik, kehidupan berekonomi, serta berkebudayaan di luar kehendak Pancasila.

Kenyataan saat ini yang kita butuhkan adalah sikap hidup yang harus kembali kepada titah leluhur bangsa agar mengacu pada prinsip-prinsip hidup Pancasila. Keterbukaan, toleransi, berkeadilan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Terlebih menghadapi kerasnya zaman seperti globalisasi saat ini, jika kita terus saja menghiraukan asas Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dapat diperkirakan bahwa Pancasila sudah kehilangan jati diri dan formalitasnya sebagai identitas bangsa dan negara Indonesia.

Kita harus sadar akan pentingnya hidup berpedoman pada prinsip Pancasila sebagai nilai-nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari, tetapi mulailah terlebih dahulu dari diri sendiri supaya orang lain dapat melihat dan kemudian mengikuti prinsip tersebut. Menatap masa depan harus terlebih dahulu menatap Pancasila agar kehidupan kita akan tetap berada pada identitas bangsa Indonesia.

Semoga prinsip hidup Pancasila menjadi penyaring dari kuatnya arus kebudayaan luar yang mencoba merusak kesatuan bangsa. Semoga pula prinsip kehidupan Pancasila dapat menjadi panutan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara oleh negara lain terhadap kita.

Karena itu, kita harus berbangga karena negara kitalah pencetus ide Pancasila itu sendiri dan bukan bangsa lain. Kita pula yang patut mewarisi dan menjaga prinsip-prinsip hidup berasaskan Pancasila itu sendiri. Semoga!
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0788 seconds (0.1#10.140)