Polisi Serius Usut Kematian Akseyna
A
A
A
JAKARTA - Polisi sangat serius menyelidiki kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori (Ace). Kasus ini diperhatikan masyarakat luas dan sivitas akademika UI.
Keseriusan polisi dibuktikan dengan menganalisis buktibukti dan keterangan saksi yang mengindikasikan adanya pembunuhan. Bukti di lapangan seperti tulisan tangan yang ditemukan di kamar kos korban, yang sudah ditelaah oleh ahli grafolog dari American Handwriting Analysis Foundation, Deborah Dewi. Kemudian, sepatu Ace yang rusak akibat diduga korban diseret.
Saksi yang dimintai keterangan yang berada di sekitar lingkungan dan pergaulan korban. Tak hanya itu, polisi juga menggalang informasi publik mengenai Ace agar penyidikan semakin terang-benderang. Pengumpulan informasi ini untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan. ”Alamat e-mail peduli. [email protected] memang sengaja dibentuk Polda Metro Jaya untuk menampung informasi dari masyarakat yang mengetahui segala sesuatu hal menyangkut Akseyna,” ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kemarin.
Pihak kepolisian telah menyebarluaskan informasi alamat e-mail tersebut melalui broadcast BlackBerry Messenger (BBM) maupun media sosial Adapun isi BBM itu berbunyi, ”Tolong rekan-rekan mari kita peduli dengan kematian sahabat kita Akseyna, bagi yang mempunyai informasi sebagai orang yang melihat, mendengar, atau mengetahui tentang peristiwa kematiannya tolong share infonya ke e-mail Polda Metro Jaya: peduli. akseyna @gmail.com”.
Informasi sekecil apa pun sangat berguna bagi aparat kepolisian untuk mengungkap pelaku pembunuhan Ace. Kendala yang dihadapi polisi dalam mengungkap kasus, salah satu penyebabnya tempat kejadian perkara (TKP) sudah rusak. Banyaknya warga yang mengerumuni TKP ketika jenazah Ace ditemukan beberapa bulan lalu membuat TKP menjadi rusak. ”Ke depan kami minta masyarakat bila ada TKP kejadian apa pun, dimohon untuk tidak mengerumuni TKP karena pasti akan rusak.
TKP ini titik awal di mana kita mencari alat bukti dan ini sangat penting,” beber Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti. Pihak UI merespons positif atas dibukanya e-mail peduli Akseyna oleh Polda Metro Jaya. Dengan demikian, kasus ini diharapkan bisa cepat terungkap.
”Kita mendukung karena dengan informasi yang diperoleh (dari email ) dapat membantu proses penyidikan,” ujar Kepala Humas UI Rifelly Dewi Astuti. UI juga diminta oleh Polda Metro Jaya untuk ikut menyebarluaskan informasi soal dibukanya e-mail terbuka itu. Dengan adanya laporan masyarakat ke e-mail bisa membantu pihak penyidik. ”Sehingga penyidikan cepat selesai dengan bukti yang valid,” ucapnya.
Helmi syarif/ r ratna purnama
Keseriusan polisi dibuktikan dengan menganalisis buktibukti dan keterangan saksi yang mengindikasikan adanya pembunuhan. Bukti di lapangan seperti tulisan tangan yang ditemukan di kamar kos korban, yang sudah ditelaah oleh ahli grafolog dari American Handwriting Analysis Foundation, Deborah Dewi. Kemudian, sepatu Ace yang rusak akibat diduga korban diseret.
Saksi yang dimintai keterangan yang berada di sekitar lingkungan dan pergaulan korban. Tak hanya itu, polisi juga menggalang informasi publik mengenai Ace agar penyidikan semakin terang-benderang. Pengumpulan informasi ini untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan. ”Alamat e-mail peduli. [email protected] memang sengaja dibentuk Polda Metro Jaya untuk menampung informasi dari masyarakat yang mengetahui segala sesuatu hal menyangkut Akseyna,” ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kemarin.
Pihak kepolisian telah menyebarluaskan informasi alamat e-mail tersebut melalui broadcast BlackBerry Messenger (BBM) maupun media sosial Adapun isi BBM itu berbunyi, ”Tolong rekan-rekan mari kita peduli dengan kematian sahabat kita Akseyna, bagi yang mempunyai informasi sebagai orang yang melihat, mendengar, atau mengetahui tentang peristiwa kematiannya tolong share infonya ke e-mail Polda Metro Jaya: peduli. akseyna @gmail.com”.
Informasi sekecil apa pun sangat berguna bagi aparat kepolisian untuk mengungkap pelaku pembunuhan Ace. Kendala yang dihadapi polisi dalam mengungkap kasus, salah satu penyebabnya tempat kejadian perkara (TKP) sudah rusak. Banyaknya warga yang mengerumuni TKP ketika jenazah Ace ditemukan beberapa bulan lalu membuat TKP menjadi rusak. ”Ke depan kami minta masyarakat bila ada TKP kejadian apa pun, dimohon untuk tidak mengerumuni TKP karena pasti akan rusak.
TKP ini titik awal di mana kita mencari alat bukti dan ini sangat penting,” beber Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti. Pihak UI merespons positif atas dibukanya e-mail peduli Akseyna oleh Polda Metro Jaya. Dengan demikian, kasus ini diharapkan bisa cepat terungkap.
”Kita mendukung karena dengan informasi yang diperoleh (dari email ) dapat membantu proses penyidikan,” ujar Kepala Humas UI Rifelly Dewi Astuti. UI juga diminta oleh Polda Metro Jaya untuk ikut menyebarluaskan informasi soal dibukanya e-mail terbuka itu. Dengan adanya laporan masyarakat ke e-mail bisa membantu pihak penyidik. ”Sehingga penyidikan cepat selesai dengan bukti yang valid,” ucapnya.
Helmi syarif/ r ratna purnama
(bbg)