Selamatkan dari Benihnya

Rabu, 27 Mei 2015 - 09:47 WIB
Selamatkan dari Benihnya
Selamatkan dari Benihnya
A A A
Ilham Firdiyanto
Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya


Semakin dekatnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadikan bangsa ini terlalu fokus memperbaiki infrastruktur dan mengabaikan tentang edukasi para generasi emas, generasi penerus bangsa ini.

Secara tidaklangsung, derasnya arus globalisasi kini mulai menyasar generasi muda Indonesia. Mulai anak-anak hingga remaja kini juga mulai diracuni dengan budaya-budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia dan cenderung melanggar norma yang ada di masyarakat. Contoh yang akhir-akhir ini yang banyak dibicarakan di media massa, yaitu Bikini Party . di negara seperti Indonesia ini budaya tersebut mulai masuk dan sasarannya adalah remaja-remaja SMA di Indonesia.

Pemikiran remaja yang masih labil dan ingin mencoba hal yang baru. Ketika konvoi kelulusan dilarang, pihak-pihak tertentu memanfaatkan kondisi ini untuk mulai meracuni pikiran remaja dengan menyuguhkan kegiatan baru menyambut kelulusan tersebut dengan label Bikini Party. Beruntungnya, hal ini masih bisa tercium oleh pihak yang berwajib dan menggagalkan rencana yang disusun sedemikian rupa tersebut.

Tetapi yang patut dicermati lagi yaitu apakah kegiatan Bikini Party tersebut hanya disusun satu itu saja? Bagaimana jika ada yang lain dan hingga terlaksana? Jika demikian, bagaimana nasib para remaja yang telah terjerumus di dalamnya? Menjadi pertanyaan yang masih menjadi teka-teki bagi bangsa ini. Dengan momentum Kebangkitan Nasional ini, seharusnya kita lebih bisa lebih fokus juga untuk melakukan tindakan preventif dengan menyelamatkan para generasi muda negeri ini.

Hal ini cukup rasional karena mereka-merekalah yang nantinya akan membawa Indonesia menghadapi arus globalisasi yang semakin ganas. Jika salah satu aset bangsa ini dibiarkan diserang bahkan dirusak, dampaknya pun akan terasa juga bagi bangsa Indonesia di masa mendatang. Cara yang paling sederhana memang bisa dimulai dari lingkungan keluarga sendiri. Tetapi juga tidak dapat dipungkiri, lingkungan kini memegang suatu peran penting dalam pembentukan seorang anak atau remaja.

Secara logika, tidak ada sebuah keluarga yang ingin anggotanya menjadi pencemar di keluarganya sendiri. Banyakdari para remaja yangjustruberubahketika bersama lingkungan, biasanya dari teman-teman atau lingkungan sekitar. Keluarga di sini perlu memantau dan memonitor kondisi dari putra-putrinya agar tidak sampai terjerumus ke dalam hal yang salah seperti bikini party tadi.

Perbaikan memang sangat dibutuhkan oleh negara berkembang seperti Indonesia. Hal yang tidak kalah penting jika kita memulainya dari yang kecil untuk memperoleh hasil yang besar. Jika bangsa ini sudah dapat menyelamatkan benihnya kebangkitan nasional, pun bukan hanya akan menjadi sebuah klise dan anganangan belaka.

Ilham Firdiyanto
Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8624 seconds (0.1#10.140)