Apa Kabar Harga BBM di Era Jokowi?

Selasa, 21 Oktober 2014 - 03:31 WIB
Apa Kabar Harga BBM di Era Jokowi?
Apa Kabar Harga BBM di Era Jokowi?
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentu tidak bisa tidur nyenyak. Sejumlah tantangan dan permasalahan seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tengah menanti.

Kabarnya, kenaikan harga BBM bakal terjadi pada November 2014 mendatang. Bahkan terkait BBM ini, Jokowi sudah ada pembicaraan dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong.

"Dengan Perdana Menteri Singapura, tadi menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi. Misalnya, subsidi BBM, kemudian infrastruktur," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014.

Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Lana Soelistianingsih mengatakan, kenaikan BBM akan percuma karena dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014 sudah banyak terpakai dan tidak bisa untuk penghematan.

"Ya Kalau kita mau dari kenaikan harga BBM untuk penghematan, ya baru bisa dilakukan di APBN 2015. Kalau di APBN 2014 ya hampir semuanya sudah dipakai. Enggak ada yang dihemat lagi," kata Lana saat dihubungi Sindonews, Senin 20 Oktober.

Meski demikian, Lana menegaskan, bahwa di awal 2015, kenaikan harga BBM harus segera dilakukan. Hal ini agar penghematannya bisa dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur. (Baca: Ekonom: Percuma Harga BBM Dinaikkan November)

Sementara Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Chairul Tanjung (CT) mengatakan, kenaikan harga BBM akan dilakukan November nanti.

"Insya Allah rencananya November akan menaikan (harga) BBM," ujar CT usai acara Seminar "Prospek Ekonomi Indonesia 2015: Peluang dan Tantangannya" di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Jumat 17 Oktober.

Dengan kenaikan harga BBM itu, menurut CT, kuota BBM akan mencukupi karena konsumsi BBM akan menurun.

"Ya kalau dinaikkan, insya Allah cukup. Kan begitu dinaikkan demand berkurang," tambahnya. (Baca: CT: Insya Allah Kenaikan Harga BBM November)

Penasihat Tim Transisi Jokowi-JK Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, Jokowi sempat melontarkan jika BBM bersubsidi akan dinaikkan sesuai harga, guna memaksimalkan APBN dan telah disepakati oleh semua tim transisi.

"Saat melakukan pembahasan bersama Pak Jokowi sempat melemparkan rencana agar BBM subsidi naik. Tapi saya minta jangan dulu kita lihat inflasi tinggi," kata dia dalam acara Peluncuran Outlook Energi di BPPT Jakarta, Selasa 20 September.

Menurutnya, saat pembahasan bersama tim transisi kenaikan BBM bersubsidi berada dalam kisaran Rp3.000 per liter atau menjadi Rp9.500 per liter (harga sekarang Rp6.500). (Baca: Jokowi Naikkan Harga BBM Rp3.000/Liter November)

Adapun lanjut Luhut, semua tim transisi akhirnya mencapai mufakat dan kenaikan harga akan digulirkan pada November 2014 setelah Jokowi resmi dilantik.

Melihat kondisi demikian, tentu Presiden Jokowi akan memutar otaknya, apakah menaikkan harga BBM atau menggunakan alternatif lain. Kita tunggu saja manuver Pemerintahan Jokowi-JK menyikapi gejolak harga BBM.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7940 seconds (0.1#10.140)