Bantu Pengungsi Rohingya, PKPU Salurkan 17 Ton Paket Makanan

Kamis, 22 Desember 2016 - 16:47 WIB
Bantu Pengungsi Rohingya, PKPU Salurkan 17 Ton Paket Makanan
Bantu Pengungsi Rohingya, PKPU Salurkan 17 Ton Paket Makanan
A A A
SITTWE - Masih berlanjutnya konflik bersenjata di Distrik Maungdaw, sebelah utara Provinsi Rakhine, Myanmar, membuat kehidupan para pengungsi Rohingya di Kota Sittwe menjadi tidak menentu. Pihak keamanan semakin memperketat penjagaan di kamp yang dihuni lebih dari 150.000 orang itu. Para pengungsi ini adalah yang terdampak akibat konflik komunal antara komunitas Rakhine dan Rohingya sejak 2012 silam.

Pada Senin, 19 Desember 2016 dan Selasa 20 Desember 2016, tim PKPU mengunjungi desa-desa Rohingya di kamp pengungsian Shi The Mar Gyi, Sittwe, Provinsi Rakhine. Di lokasi tersebut PKPU mendistribusikan 17 ton paket makanan bagi 500 keluarga.

Paket makanan ini terdiri dari 25 kg beras, kentang, cabai, kacang-kacangan, dan minyak sayur. Pendistribusian dilakukan di dua desa bertetangga yaitu Pin Laybyin New Village (Rohingya Muslim) dan Pin Laybyin (Rakhine Buddhist).

Koordinator Program PKPU untuk Myanmar, Deni Kurniawan mengatakan, distribusi bantuan di dua desa tersebut sebagai upaya menjaga keharmonisan dan komunikasi di antara kedua belah pihak.

”Bantuan yang diberikan tidak hanya menyasar kepada warga Rohingya, namun juga komunitas Rakhine yang ikut terdampak akibat konflik. Mereka semua membutuhkan bantuan dan pendampingan. Semoga upaya ini menjadi bagian dari solusi konflik di Rakhine,” katanya.

Warga yang sudah mengungsi selama 4 tahun ini sangat tergantung kepada bantuan dari PBB dan lembaga kemanusiaan lainnya. Militer Myanmar membatasi pergerakan para pengungsi dan mengawasi secara ketat aktivitas di dalam pusat pengungsian. Pos-pos keamanan tersebar di berbagai penjuru dan memeriksa setiap orang asing yang hendak masuk.

Bahkan selama 2 tahun terakhir, militer Myanmar telah membangun pagar-pagar kawat setinggi 3 meter dan pos-pos militer baru. Tujuannya mengisolir desa-desa dan pusat pengungsian Rohingya dengan dunia luar. Kondisi ini membuat akses pengungsi terhadap kebutuhan hidup dasar seperti makanan, layanan kesehatan, pendidikan, dan lainnya menjadi sangat terbatas. (deni/kis/pkpu)
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4813 seconds (0.1#10.140)