Ade Komarudin Ingin Jaga Pluralisme di DPR

JAKARTA - DPR menggelar perayaan Natal Bersama 2015 di Kompleks Parlemen, Kamis 28 Januari 2015 malam jelang dini hari.

Dalam acara tersebut, Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) saat menyampaikan sambutannya menyisipkan pesan tentang upaya memupuk penghargaan atas pluralisme dan toleransi.

"Jangan tanya komitmen saya. Saya alumnus HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), didikan Nurcholish Madjid," ujar Ade.

Ade mengatakan pernyataannya itu kepada Ketua Panitia Natal Bersama DPR, Maruarar Sirait. Sebelumnya Maruarar melontarkan perlunya DPR membangun gereja dan rumah ibadat lainnya. Sejauh ini yang sudah berdiri di DPR adalah masjid.

Ade pun merespons keinginan itu. Namun menurutnya yang penting adalah sikap menghargai pluraslisme dan toleransi.

"Jangan hanya gereja, vihara, lenteng. Kebersamaan dan toleransi ini kita jaga demi persatuan nasional. Intoleransi tak bisa hidup di negara ini. Ini amanat konstitusi kita, jadi tak bisa kita debatkan lagi," tegasnya.

Maka itu politikus Partai Golkar itu mengaku siap mendorong agar DPR punya tempat ibadah selain bagi umat Islam. Meski demikian Akom mengaku butuh dukungan.

Menurutnya, ada dua persoalan dalam mendirikan rumah ibadah lagi di kompleks parlemen. Yang pertama, katanya, pasti akan ada suara-suara protes. "Saya ingin teman-teman anggota dewan Kristiani bahu-membahu memperjuangkan bersama saya," ucap Ade.

Yang kedua adalah keterbatasan lahan yang ada untuk mendirikan rumah ibadat. "Kompleks tanahnya terbatas. Kita harus siasati benar," tutupnya.

Dalam kesempatan itu Ade juga menceritakan persahabatannya dengan Maruarar. Menurut Ade, perbedaan agama dan politik tidak semestinya menjadi halangan untuk menjalin persahabatan dan memajukan negara.

"Beberapa pekan lalu, beliau menemui saya ke rumah dini hari. Kami sama-sama aktivis, biasa main siang dan malam. Tapi untuk negara, beliau sampaikan soal acara hari ini," ungkapnya.

Ade pun menjanjikan untuk menjadikan DPR menjadi lebih sejuk, termasuk dalam kaitan hubungan dengan institusi lainnya.

"DPR dan KPK bersahabat, KIH dan KMP tak ada masalah. Jadi kita hidup bersama seperti keluarga Allah. Tak hanya tema, tapi menjadi kenyataan," tandasnya.

Pilihan:

Putra Agung Laksono Tolak Munaslub Golkar